Pingsan Saat Bertugas Padamkan Api, Ragil: Asapnya Pedas dan Aromanya Sangat Menyengat

Proses pemadaman yang sulit karena api berada di bawah bangunan gedung, selain itu cuaca panas dan angin yang tak tentu juga menjadi tantangan

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Ragil Febrian petugas Yayasan Pemadam Kebakaran Bhakti 28, saat diberikan perawatan di RS Untan. Pontianak, Kalimantan Barat. Senin, 29 Agustus 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Peristiwa kebakaran yang terjadi di gedung mangkrak di belakang Rumah Sakit Untan Senin 29 Agustus 2022, telah memperlihatkan kita semua begitu luar biasanya perjuangan para petugas pemadam.

Bagaimana tidak, Perjuangan hampir 12 jam di lokasi kebakaran para petugas pemadam ini. Sangat layak kita berikan apresiasi.

Proses pemadaman yang sulit karena api berada di bawah bangunan gedung, selain itu cuaca panas dan angin yang tak tentu juga menjadi tantangan tersendiri untuk para petugas.

Gedung Mangkrak Rumah Sakit Untan Terbakar, 14 Petugas Pemadam Kebakaran Pingsan

Kemudian kondisi tanah yang merupakan lahan gambut, dan ditambah banyaknya tumpukkan kayu-kayu bekas/sisa bangunan di bawah gedung tersebut.

Mengakibatkan asap pekat yang membuat 14 petugas pemadam berjatuhan Pingsan.

Tribun Pontianak berhasil mewawancarai salah satu petugas yang pingsan tersebut, ia adalah Ragil Febrian petugas dari Yayasan Pemadam Kebakaran Bhakti 28.

Ia mengatakan sepenjang pengalamannya, ini adalah yang pertama kalinya ia mengalami pingsan ketika bertugas memadamkan api.

Bahkan ia juga terkejut ketika mengetahui banyaknya para petugas yang berjatuhan pingsan, hal ini menunjukkan betapa rumitnya kondisi pada saat kebakaran tersebut terjadi.

"Menurut yang saya alami pas kejadian semalam Itu, selama saya ikut turun ke lapangan memadamkan api baru semalam saya mengalami pingsan, dan ternyata bukan hanya saya teman-teman yang lain juga banyak yang Pingsan," ucap Ragil. Selasa, 30 Agustus 2022.

Ia menjelaskan, pada saat melakukan upaya pemadaman beberapa kali ia dan rekan-rekannya terkepung oleh asap, hingga akhirnya ia pun jatuh pingsan.

"Hal yang semalam terjadi pada diri saya pada saat memadamkan api sampai pingsan Itu, di karenakan arah angin yang tidak tentu yang tidak bisa di tebak jadi tu saya berapa kali terkepung sama asap dan juga beberapa kali saya keluar dari asap tersebut sampai akhirnya untuk yang terakhir kali saya bersama teman saya jatuh pingsan," ucapnya.

Ia melanjutkan, bahwa saat asap tersebut terhirup olehnya terasa sangat pedas dan pahit, asap juga mengeluarkan aroma yang sangat menyengat sehingga apabila masuk ke tenggorokan langsung terasa kering.

"Perasaan saya menghirup asap kebakaran tersebut asap Itu sangat pedas, sangat pahit, aromanya juga sangat menyengat, dan pas masuk ke tenggorokan Itu langsung terasa kering Sekali," ucapnya.

Dan beruntung ia dengan sigap dievakuasi rekan-rekannya ke RS Untan tersebut, dan ia pun sempat diberikan perawatan selama kurang lebih 3 jam.

"Dan alhamdulillah penanganan dari medis sangat cepat sekali, ada Sekitar 3 jam an lah di RS Untan," ucapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved