Korban Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Tragis di Sengah Temila Landak Menjadi 4 Orang
"Sesampainya di TKP selepas tikungan jalan lurus, mobil truk berjalan mengarah ke kanan jalan sehingga menabrak mobil pickup grandmax pembawa anak-ana
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan tragis antara mobil truk dan mobil pickup grand max membawa puluhan anak sekolah yang awalnya tiga orang bertambah satu dan menjadi empat orang.
"Iya benar, hari Sabtu kemarin korban yang dirawat di Rumah Sakit Antonius Pontianak atas nama Marvel meninggal. Jadi total korban meninggal menjadi 4 orang anak," ujar Kapolres Landak AKBP Stevy Frits Pattiasina melalui Kapolsek Sengah Temila Ipda Yulius Kartono kepada Tribun pada Minggu 28 Agustus 2022.
Seperti diketahui, kejadian naas peristiwa laka lantas antara mobil truk dengan mobil pickup granmax terjadi di Dusun Runut, Desa Tonang, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak pada Kamis 25 Agustus 2022 siang.
Saat itu mobil truk berjalan dari arah Pontianak menuju Ngabang, sedangkan mobil pickup granmax dari arah berlawanan yang sedang membawa anak-anak sepulang sekolah dari SMPN 1 Sengah Temila di Senakin.
"Sesampainya di TKP selepas tikungan jalan lurus, mobil truk berjalan mengarah ke kanan jalan sehingga menabrak mobil pickup grandmax pembawa anak-anak sekolah dari arah berlawanan," kata Ipda Yulius Kartono.
• Ketua DPRD Landak Kunjungi Rumah Duka Keluarga Korban Lakalantas di Sengah Temila
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Landak kembali mengucapkan turut berdukacita atas bertambahnya korban meninggal dunia atas kecelakaan tragis sehingga menjadi 4 orang anak.
Dirinya juga mengaku sudah mendapat perintah langsung dari Pj Bupati dan Sekda, agar terus memonitor perkembangan para korban yang dirawat dan ditanggani para medis. Agar benar-benar mendapat perawatan dengan baik.
"Kita akan memantau terus perawatan yang diterima para korban, sehingga dapat pelayanan yang sebaik-baiknya. Selain itu memantau proses-proses lainnya seperti dari jasa raharja," beber Hery Mulyadi.
Ia juga mengharapkan ke depannya anak-anak yang akan pergi dan pulang sekolah dapat menggunakan kendaraan yang baik atau layak.
• Kronologi Kecelakaan Truk vs Grandmax Sebabkan 3 Pelajar SMP di Landak Meninggal Dunia
"Ini dilema juga, apa lagi kendaraan bisa sudah jarang. Tentu ke depan akan bicarakan lebih lanjut, kita akan memikirkan. Tentunya ini menjadi awal untuk mengkoreksi agar menjadi lebih baik," terang Hery Mulyadi.
Sementara itu Ketua Komisi C DPRD Landak Margaret menyampaikan, dalam hal ini kita tidak ingin saling menyalahkah. Selain itu sudah barang tentu akan menjadi perhatian khusus dan serius dari berbagai pihak.
Kemudian kata Margareta, dari informasi yang ia terima bahwa sebelumnya untuk bis sekolah ada pada beberapa tahun lalu dan sempat jalan melayani angkutan sekolah. Namun beberapa pemilik angkutan marah, dan dianggap sebagai ancaman (persaingan penumpang).
Kemudian sempat memberi edukasi serta menghimbau, agar kapasitas angkutan jangan berlebihan apalagi sampai di atas. Namun hal tersebut tidak diindahkan bahkan ditanggapi negatif.
Sehingga dengan bijak menghentikan operasional bis sekolah, mengingat biaya operasional dan juga menghindari konflik sosial ekonomi.
"Paling utama saat ini kita prihatin serta turut berduka yang mendalam, biarlah ke depan lebih baik dan kejadian tersebut menjadi pelajaran berharga namun harus membayar harga mahal," tuturnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Diskominfo-Landak-260822-hery.jpg)