Lokal Populer
Wacana Penerapan KIR Dalam Waktu Dekat Sembari Menunggu Jembatan Timbang di Sambas
jembatan timbang merupakan salah satu alat untuk pengawasan kendaraan angkutan agar tidak membawa muatan berlebih dan merupakan prasarana
Penulis: Imam Maksum | Editor: Tri Pandito Wibowo
"Saya tidak pernah melarang, siapapun boleh lewat. Tapi ketika melebihi kapasitas, melanggar mekanisme dan regulasi itu yang jadi masalah. Saya minta pemilik kebun dan perusahaan sawit untuk memahami, kemudian bisa menjaga jalan yang ada," katanya.
"Sekarang jalan rusak siapa yang mau membangun, ketika jalan rusak masyarakat komplain ke Bupati. Saya periksa kir-nya mati, STNK-nya mati, semua yang saya temukan ini mobil plat Singkawang. Jangankan Singkawang, dari Sambas juga saya tahan kalau melebihi kapasitas," sambungnya.
Bupati Satono meminta peran aktif masyarakat untuk sama-sama mengawasi kendaraan yang melintas di jalan raya. Jika ditemukan truk yang melebihi kapasitas segera laporkan ke Dinas Perhubungan atau Polisi.
"Saya minta seluruh komponen masyarakat untuk ikut bantu Pemerintah Daerah mengawasi. Jalan ini milik kita bersama, kita bangun pakai uang rakyat. Kita jaga dan kita rawat bersama. Insyaallah kalau kita bersatu padu saya rasa akan aman-aman saja," katanya.
Satono menegaskan akan melakukan razia setiap hari. Dia sudah memerintahkan Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sambas untuk bertindak tegas.
"Kalau begini, setiap hari akan kita razia. Saya minta kepada Dinas Perhubungan dan Satpol-PP untuk aktif mengontrol di lapangan setiap hari," katanya.
Bupati Satono mengatakan akan berupaya mendorong Pemerintah Provinsi Kalbar membangun jembatan timbang di Kabupaten Sambas.
"Jembatan timbang sedang kita ikhtiarkan, karena itu kewenangan provinsi. Tapi ini tanpa ditimbang kita sudah tahu, anak kecil juga tahu, tidak perlu ditimbang kita tahu kalau ini 10 ton lebih. Merujuk kata orang Sambas. Kalau lewat jalan dan jembatan beguyuk," pungkasnya.