Jembatan Jelimpau Sintang Rusak Berat Diterjang Banjir, Akses Warga Desa Sungai Buluh Terputus
Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Maria Magdalena mengaku sudah mendapatkan laporan dari Kepala Desa Sungai Buluh, Hermanus Tutoi soal bencana alam dan
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
Maria menegaskan, masyarakat tidak hanya meminta, tapi bahkan menuntut pemerintah untuk segera menganggarkan kembali pembanguna jembatan jelimpau.
"Sampai saat ini masyarakat menuntut harus dianggarkan, karena kalau dari aspirasi kami ndak akan mampu. Dulu itu anggaran sudah tersedia, tahun 2020 sebanyak 800 juta yang dipangkas. Dewan punya anggaran apa, kalau sebanyak itu kalau tidak dianggarkan melalui APBD," jelasnya.
Maria sudah berupaya menyuarakan tuntutan masyarakat melalui pelbagai kesempatan, bukan hanya dalam pandangan fraksi, tapi juga saat rapat kerja dengan dinas terkait.
"Sudah lebih dari 10 kali, sampai sekarang belum ada tanggapan sama sekali. Masyarakat sudah menuntut, saya juga," tegasnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, akan kembali mengusulkan anggaran pembangunan Jembatan Jelimpau di Sungai Buluh, Kecamatan Tempunak pada tahun 2023.
Sebenarnya, dana perbaikan jembatan yang rusak diterjang banjir pada tahun 2019 ini sudah pernah dianggarkan, namun terkena kebijakan rasionalisasi anggaran. Sehingga, jembatan jelimpau urung diperbaiki.
• Perbaikan Drainase Jalan Cadika Sintang Perlu Pembangunan Gorong-Gorong Potong Jalan Nasional
"Saat ini belum ada, tapi akan kita naikan untuk sesuai kesepekatan dengan dewan akan kita naikan supaya itu menjadi perioritas," kata Kepala BPBD Kabupaten Sintang, Bernhad Saragih belum lama ini.
Ada dua jembatan yang anggarannya terpangkas. Nominalnya Rp 2 miliar, 850 juta di antaranya untuk pembangunan jembatan jelimpau.
"Ada dua yang kena rasionalisasi itu ada sungai buluh. Karena dipotong 2 miliat lebih, kemarin kita naikan gagal lagi, tapi kemarin ada pembicaran dengan dewan, tahun berikutnya wajib, tahun 2023, tahun ini gak ada. Waktu itu anggaran 850 miliar," ungkap Saragih.
Menurut Saragih, jembatan jelimpau harus dibangun permanen, supaya tahan terhadap bencana banjir.
"Jembatannya akan diganti statusnya bukan jembatan biasa lagi, akan dibuat permanen lebih bagus. Tim sudah ke sana mengkajinya kita buat permanen yang bagus. Jembatan Sui buluh rusak kena bencana 2019, kasihan sekali saya, saya sudah ke sana," ujar Saragih. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News