Pemilu 2024
Profil Saiful Mujani, Konsisten Dalam Dunia Penelitian Sekaligus Pendiri SMCR Saat Berusia 49 Tahun
Menjelang pemilu ada banyak partai politik dan kader partai yang memanfaatkan hasil rilisan SMRC sebagai rujukian untuk mengikuti pemilu.
Pulang dari Amerika, Saiful pun bergabung dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang baru saja didirikan sebagai Akademic Director selama setahun pertama hingga pada 2005 ia didapuk sebagai Executive Director dan memimpin selama kurang lebih 3 tahun.
Hingga tahun 2017, Saiful Mujani masih menjabat sebagai peneliti utama di LSI.
Kemampuannya membuat analis politik berbasis survei perilaku pemilih mendapatkan apresiasi dunia.
Pada tahun 2010, Saiful menjadi satu-satunya orang Asia yang memperoleh penghargaan Franklin L. Burdette/Pi Sigma Alpha Award dari American Political Science Association.
Penghargaan bergengsi dari Asosiasi Ilmu Politik Amerika (APSA) ini pernah diraih ilmuwan ternama Samuel Huntington, Mancur Olson, dan Sidney Tarrow.
Penghargaan ini diberikan kepada paper terbaik yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh APSA. Saiful menulis makalah setebal 64 halaman bertajuk, “Testing Islam’s Political Advantage: Evidence from Indonesia.”
Konsistensinya dalam meneliti perkembangan politik dan proses demokrasi di tanah air sejak 1999 membuat analisis dan hasil risetnya diakui bahkan menjadi rujukan akademisi, politikus, dan media massa.
Kurang lebih seribu penelitian pernah digarapnya dengan memegang teguh prinsip akademik dan bersandar pada kode etik survei opini publik.
Tak hanya itu, Saiful juga sering menulis jurnal internasional. Beberapa di antaranya terbit di American Journal of Political Science, Journal of Democracy, dan Comparative Political Studies.
Bahkan, salah satu artikelnya di American Journal of Political Science terpilih menjadi artikel terbaik dalam konferensi tahunan APSA 2009.
Disertasi doktoratnya di Ohio State University pun telah terbit di Indonesia dengan judul Muslim Demokrat tahun 2007.
Selain itu, Saiful juga merilis buku Kuasa Rakyat di tahun 2013 yang mengupas pengaruh survei opini public bagi pelembagaan demokrasi di Indonesia setelah reformasi.
Setelah mendirikan LSI, Saiful memperkuat posisi lembaga survei barunya dengan branding namanya.
Saat berusia 49 tahun, ia mendirikan Saiful Mujani Research and Consulting ( SMRC ).
Lembaga ini bertujuan untuk membantu para pemimpin politik, pemerintah, dan bisnis memenangkan kompetisi dengan cara mencoba untuk memahami kebutuhan publik dan pasar saat ini.
Dengan begitu, untuk memenangkan sebuah kompetisi politik dan bisnis tidak lagi dengan berspekulasi dan menebak-nebak, tapi perlu membaca realitas masyarakat dan pasar dengan sebuh survei dan riset yang akurat. Inilah metode empirik yang ditanamkan Saiful Mujani di Indonesia.
Penghargaan Achmad Bakrie 2017 disematkan kepada Saiful Muzani dalam Bidang Pemikiran Sosial. (*)