Melalui Film Pendek Karya Siswa SMAN 1 Pontianak, Kampanyekan Toleransi Bagi Orang Muda

Ia mengungkapkan, bahwa berdirinya Indonesia hingga saat ini tidak terlepas dari peranan toleransi seluruh masyarakat dan pejuang yang ada. Hal ini pu

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Dok. Rio Pratama
Nonton bareng film pendek berjudul ‘Toleransi Beragama dalam Lingkup Orang Muda’ karya Siswa SMAN 1 Pontianak. 

Nobar dan diskusi tersebut turut dihadiri oleh Kepala Sekolah, guru PPKN dan Agama serta beberapa narasumber diskusi, diantaranya Afif Al-Hauzaan Alfian selaku ketua ONE4 dan penggagas ide cerita, Rio Pratama selaku pembina ekstrakurikuler ONE4K dan orang muda pegiat isu toleransi, Ningsih Sepniar Lumbantoruan selaku ketua SAKA/orang muda pegiat isu toleransi dan juga Hatta Budhikurniawan selaku pegiat film Kalimantan Barat.

Rio Pratama pun mengapresiasi atas suksesnya kegiatan tersebut.

Rio yang juga merupakan pembina ekstrakurikuler ONE4K menyampaikan, bahwa film pendek dengan tema toleransi ini tidak terlepas dari hasil refleksi bersama yang kerap dilakukan ketika proses ektrakurikuler berlangsung.

"Hal ini juga tidak terlepas dari kondisi Kalbar yang memiliki sejarah konflik panjang dan agama menjadi salah satu sumber permasalahannya," paparnya.

Sebagai pembina pula, Rio Pratama juga mengaku bersyukur, lantaran bisa terlibat dalam proses penyusunan film pendek tersebut.

Pasalnya, dalam proses pembuatan film pendek tersebut, tidak hanya terlepas film pendek dengan latar toleransi beragama rampung dibuat, namun juga karena sekaligus menjadi ajang refleksi bersama bagi anak-anak didiknya dalam belajar dan mengkampanyekan toleransi sejak usia muda.

“Semoga fim pendek ini dapat menjadi refleksi bersama tentang pentingnya menerima perbedaan apapun bentuknya, sehingga toleransi dan pluralisme dapat tercipta dalam lini kehidupan hari ini dan seterusnya,” harapnya.

Pegiat film Kalimantan Barat, Hatta Budhikurniawan juga menyampaikan apresiasinya. Kata dia, dalam segi pesan, film pendek ini lekat akan pesan yang mudah diterima oleh penontonnya.

Menyaksikan film pendek karya siswa, Nurjanah yang merupakan guru agama Islam menuturkan bahwa film tentang toleransi beragama erat kaitannya dengan kehidupan di SMAN 1 Pontianak. Tidak pernah terjadi gesekan antar umat beragama karena yang dikedepankan adalah toleransi satu sama lain. Hal serupa diungkapkan Mangit, ia yang merupakan guru agama Kristen menuturkan pentingnya toleransi dalam kehidupan harus senantiasa dirawat dan diimplementasikan dalam kehidupan.

Sementara itu Yenni selaku guru PPKN di SMAN 1 Pontianak juga menyatakan, bahwa kehidupan toleransi tidak hanya dalam aspek agama telah diimlementasikan serta sejalan dengan proses pembelajaraan saat ini.

"Pengamalan nilai pancasila dalam menjadikan masyarakat saling toleran dan plural menjadi kesadaran bersama serta sejalan dengan visi dan misi di SMAN 1 Pontianak," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved