Doa Katolik
Renungan Katolik Jumat 12 Agustus 2022 Pekan Biasa XIX Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Bacaan 1 diambil dari Yeh. 16:59-63 dan bacaan injil diambil dari Matius 19:3-12. Sementara mazmur tanggapan: Yes. 12:2-3.4bcd.5-6.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.”
Murid-murid itu berkata kepada-Nya: “Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin.”
Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.
Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga.
Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
• Mengenal Gereja Katolik Paroki Hieronimus Tanjung Hulu Pontianak Timur Keuskupan Agung Pontianak
Renungan Katolik
Pada hari ini, Yesus mengingatkan kita bahwa perkawinan atau hidup berkeluarga itu benar-benar direncanakan dan dikehendaki oleh Allah.
Oleh karena itu, kasih Allah dalam keluarga harus benar-benar dijaga, dirawat, dan dikembangkan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa hidup berkeluarga juga tidak mudah dan ada aneka tantangan, seperti karakter pribadi yang berbeda-beda, masalah relasi, ekonomi, pendidikan anak, dan masih banyak masalah yang lain.
Persoalan-persoalan tersebut jika tidak dikelola dengan bijak akan membuat kehidupan keluarga tidak harmonis.
Keluarga Katolik sudah selayaknya hidup berlandaskan kasih Allah. Kasih Allah yang menerima setiap pribadi apa adanya, mau mengampuni, selalu memiliki pengharapan, tidak mudah menyerah, berpikiran positif saling memahami terhadap setiap anggota keluarga, memiliki kepedulian dan mau melayani orang lain.
Jika hal-hal tersebut nyata dalam hidup berkeluarga, maka sebesar apa pun masalah dan tantangan yang dihadapi tidak akan menggoyahkan keutuhan perkawinan, apalagi sampai memisahkan.
Kasih Allah itulah fondasi utama yang membuat keluarga dan hidup perkawinan kita tetap kokoh dan kuat.