Lokal Populer

Kisruh Batas Wilayah Pontianak Kubu Raya, Warga Audiensi ke DPRD Kota Pontianak

Dengan tapal batas wilayah Pontianak masuk Kubu Raya ini memberikan dampak negatif bagi masyarakat dan meresahkan bagi masyarakat

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK/Muhammad Rokib
Ketua RT 6 RW 8 Parit Mayor, Riyadi menyerahkan Sertifikat wilayah yang masuk dalam Peta Kubu Raya kepada Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin, Rabu 10 Agustus 2022. 

“Jika tapal batas sudah masuk ke Kota Pontianak, maka jangan dipaksakan masuk Kubu Raya,” pintanya.

Dirinya pun memastikan bahwa akan terus memonitoring perkembangan dan kondisi terkait dengan tapal batas tersebut.

Bahkan untuk sementara waktu ini, walaupun pihaknya ada lahan kosong disana, pihaknya masih belum berani untuk melakukan aktivitas pemangunan perumahan.

“Harapannya kepada Pemerintah dan karena tapal batas ini keputusan Kemendagri, maka seharusnya menyesuaikan kondisi rillnya saja,” tukasnya.

Pemkot Pertanyakan Keputusan Mendagri Titik Koordinat Batas Wilayah Parit Mayor yang Masuk Kubu Raya

Tindak Lanjuti Aspirasi

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak menindaklanjuti aspirasi yang telah disampaikan oleh warga terkait dengan polemik Jalan Padat Karya Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur masuk ke dalam wilayah Kabupaten Kubu.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi I DPRD Kota Pontianak, Dian Eka Muchairi menyampaikan, bahwa aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat akan ditindaklanjuti.

“Persoalan ini masih dalam proses, karena ini kita dicaplok wilayah parit Mayor masuk Kubu Raya. Maka dalam waktu dekat ini kami segera berkooorinasi dengan Pemkot, Provinsi. Bahkan masalah ini akan kita tindaklanjuti ke Kemendagri, karena keputusan Permendagri itu dari Kemendagri,” ungkapnya usai menerima audensi dari warga di Kantor DPRD Kota Pontianak Kalimantan Barat, Rabu 10 Agustus 2022.

“Dan kita minta pihak Kementrian Dalam Negeri untuk merevisi Permendagri itu dengan bukti-bukti baru yang ada,” tegasnya.

Sejauh ini, pihaknya melihat bahwa Pemerintah Kota Pontianak ada sedikit lambat dalam menangani masalah batas wilayah sehingga menjadi polemic baru di kalangan masyarakat.

Padahal sebelum adanya keputusan Kemendagri tersebut, Dian Eka menerangkan, bahwa pihaknya telah menyampaikan agar bisa diantisipasi oleh Pemerintah Kota Pontianak.

“Kita berharap Wali Kota segera berkoodinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Kemendagri. Kita juga minta agar Pemerintah Kota Pontiank tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat setempat dan kita mendorong pemerintah pusat melalui Kemendagri wilayah-wilayah ini bisa kembali lagi ke Kota Pontianak Termasuk di Perumnas IV,” ucapnya.

Untuk itu, DPRD Kota Pontianak meminta kepada Kementerian Dalalm Negeri melakukan revisi terhadap keputusan yang tertuang dalam Permendagri tersebut agar polemic yang terjadi di kalangan maasyarakat segera selesai.

“Karena awal munculnya masalah ini setelah keluar Permendagri tersebut yang berawal dari Perumnas IV yang kemudian merembet ke Parit Mayor ini,” ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved