Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Protestan Kamis 4 Agustus 2022 Bacaan Alkitab 2 Samuel 10 dan Yesaya 15-21
Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
Orang Aram mengatur barisannya berhadapan dengan Daud dan bertempur melawan dia,
18
tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud membunuh dari orang Aram itu tujuh ratus ekor kuda kereta dan empat puluh ribu orang pasukan berkuda. Sobakh, panglima tentara mereka, dilukainya sedemikian, hingga ia mati di sana.
19
Ketika dilihat semua raja, yang takluk kepada Hadadezer, bahwa mereka telah terpukul kalah oleh orang Israel, maka mereka mengadakan perdamaian dengan orang Israel dan takluk kepada mereka; sesudah itu takutlah orang Aram memberi pertolongan lagi kepada bani Amon.
Renungan harian Kristen Protestan
Sering kali kekalahan bukan karena musuh yang terlalu kuat atau persenjataan yang kurang, namun karena kita yang enggan menyerang
Di tengah persoalan, banyak orang berdoa kepada Tuhan.
Sayangnya, seringkali mereka berhenti di situ.
Padahal, di saat kita berdoa, saat itulah Tuhan memberikan kepada kita senjata hikmat.
Berbekal hikmat dari Tuhan, kita diharapkan mampu menyusun strategi untuk keluar dari persoalan.
Bangsa Amon mengetahui bahwa setelah mereka mempermalukan para pegawai Israel, Daud membenci mereka.
Demi melindungi diri, mereka menyewa orang Aram untuk berperang bersama melawan orang Israel.
Yoab, sang panglima, mendapati dirinya telah dikepung dari dua sisi, dari depan dan dari belakang.
Segera Yoab mengatur strategi, menempatkan Abisai, adiknya, memimpin satu kelompok pasukan, sedang ia sendiri memimpin kelompok pasukan lainnya.
Sungguh menarik mendengar Yoab mengatakan, "... Tuhan kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."
Tidak ada kepastian dari Tuhan bahwa hari itu bangsa Israel akan beroleh kemenangan.
Sekalipun demikian, berbekal senjata hikmat dari Tuhan, bangsa Israel berjuang membuat strategi terbaik.
Di tengah persoalan, tidak dibenarkan kita duduk bersantai sambil mengatakan, "Berdoa saja dan biarkan Tuhan yang bertindak!"
Berdoa memang perlu, namun kita juga tidak boleh berpangku tangan, menolak untuk berjuang.
Berdoa tanpa berjuang ibarat pergi ke medan perang, namun enggan untuk bertempur.
Jika demikian, mungkinkah kita dapat meraih kemenangan?
Sekiranya hari ini kita menemukan diri berada dalam persoalan, berdoalah meminta senjata hikmat kepada Tuhan.
Kemudian, gunakanlah senjata tersebut untuk menyusun strategi kemenangan.
Hasil akhir memang milik Tuhan, namun perjuangan adalah bagian kita.
Baca juga: Apakah Orang Kristen Boleh Menerima Komuni? Bagaimana dengan non Katolik Lainnya?
Sumber: renungan.harian
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News