Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Protestan Rabu 3 Agustus 2022 Bacaan Alkitab Ayub 33:14-18 dan Yesaya 10-14
Nas renungan Berbunyi Untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang”.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
10:14
Baca juga: Makna Hari Pentakosta Bagi Umat Kristen Berbeda Lagi Menurut Yahudi
Renungan harian Kristen Protestan
Kesombongan takkan pernah mendapat tempat hati Allah
Seperti kepada sarang burung, demikianlah tanganku telah menjangkau kepada kekayaan bangsa-bangsa, dan seperti orang meraup telur-telur yang ditinggalkan induknya, demikianlah aku telah meraup seluruh bumi, dan tidak seekorpun yang menggerakkan sayap, yang mengangakan paruh atau yang menciap-ciap."
Suatu ketika, saat sedang berjalan, mendadak kaki kiri saya kehilangan kekuatan untuk menapak.
Saya pun terjatuh dengan cukup keras. Setelah bersusah payah, saya pun dapat bangkit, lantas menuju kamar tidur untuk berbaring.
Saya merasa melalui peristiwa itu, Tuhan sedang menegur saya agar bertobat.
Sebelumnya, saya melakukan perbuatan yang mendukakan hati-Nya sambil berpikir, "Toh besok saya bisa meminta ampun."
Saya mengerti akibat dosa pasti tidak baik. Hanya, saya tak menyangka akan mengalami peristiwa itu.
Allah membenci kesombongan. Karena kesombongan, salah satu pemimpin malaikat terpaksa dibuang dari hadapan-Nya.
Ia pun tidak menghendaki umat-Nya melakukan hal yang sama.
Terkadang, Allah berbicara dalam hati atau melalui peristiwa tertentu agar manusia berhenti dari kesombongannya.
Dalam keheningan malam, Allah mengejutkan manusia dengan teguran demi teguran, agar manusia mengevaluasi hidupnya (ay. 16).
Ia tak ingin manusia meneruskan perbuatan yang mendukakan hati-Nya.
Sedini mungkin, kesombongan ingin dilenyapkan-Nya dari hati umat-Nya, sebelum berbuah tindakan.
Berbahagialah manusia yang ditegur oleh Tuhan dan yang merespons teguran itu dengan tepat (Ayb. 5:17).
Ia sedang mendapat kesempatan untuk memperbaiki diri, sehingga ada harapan kehidupannya menjadi lebih baik.
Adakah saat ini Allah hendak mengingatkan kita dengan perbuatan, pikiran, atau sikap hati yang mengandung benih kesombongan?
Jika ya, mungkin Allah sedang menegur kita. Pastikan kita merespons hal itu dengan tepat!
Sumber: renungan.harian
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News