Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Protestan Rabu 3 Agustus 2022 Bacaan Alkitab Ayub 33:14-18 dan Yesaya 10-14

Nas renungan Berbunyi Untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang”.

Jessica YANG / AFP
Seorang pengunjung gereja membaca Alkitab setelah misa Hari Natal di sebuah gereja Protestan di pusat kota Shanghai pada 25 Desember 2021. Bacaan Renungan harian Kristen Protestan Rabu 3 Agustus 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan Renungan harian Kristen Protestan Rabu 3 Agustus 2022.

Bacaan Alkitab Renungan harian Kristen Protestan diambil dari Ayub 33:14-18 dan Yesaya 10-14.

Nas Renungan harian Kristen Protestan diambil dari bacaan Ayub 33:17.

Berbunyi Untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang”.

Baca juga: Apakah Orang Kristen Boleh Menerima Komuni? Bagaimana dengan non Katolik Lainnya?

Bacaan Alkitab Ayub 33:14-18

33:14

Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya.

33:15

Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur,

33:16

maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran

33:17

untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang,

33:18

untuk menahan nyawanya dari pada liang kubur, dan hidupnya dari pada maut oleh lembing.

Bacaan Alkitab Yesaya 10:1--14:32

10:1

Celakalah mereka yang menentukan ketetapan-ketetapan yang tidak adil, dan mereka yang mengeluarkan keputusan-keputusan kelaliman,

10:2

untuk menghalang-halangi orang-orang lemah mendapat keadilan dan untuk merebut hak orang-orang sengsara di antara umat-Ku, supaya mereka dapat merampas milik janda-janda, dan dapat menjarah anak-anak yatim!

10:3

Apakah yang akan kamu lakukan pada hari penghukuman, dan pada waktu kebinasaan yang datang dari jauh?

Kepada siapakah kamu hendak lari minta tolong, dan di manakah hendak kamu tinggalkan kekayaanmu?

10:4

Tak dapat kamu lakukan apa-apa selain dari meringkuk di antara orang-orang yang terkurung, dan tewas di antara orang-orang yang terbunuh!

Sekalipun semuanya ini terjadi, murka TUHAN belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.

Tentang celaka yang akan menimpa Asyur

10:5

Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murka-Ku dan yang menjadi tongkat amarah-Ku!

10:6

Aku akan menyuruhnya terhadap bangsa yang murtad, dan Aku akan memerintahkannya melawan umat sasaran murka-Ku, untuk melakukan perampasan dan penjarahan, dan untuk menginjak-injak mereka seperti lumpur di jalan.

10:7

Tetapi dia sendiri tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancangan hatinya, melainkan niat hatinya ialah hendak memunahkan dan hendak melenyapkan tidak sedikit bangsa-bangsa.

10:8

Sebab ia berkata: "Bukankah panglima-panglimaku itu raja-raja semua?

10:9

Bukankah Kalno sama halnya seperti Karkemis, atau bukankah Hamat seperti Arpad, atau Samaria seperti Damsyik?

10:10

Seperti tanganku telah menyergap kerajaan-kerajaan para berhala, padahal patung-patung mereka melebihi yang di Yerusalem dan yang di Samaria,

10:11

masakan tidak akan kulakukan kepada Yerusalem dan patung-patung berhalanya, seperti yang telah kulakukan kepada Samaria dan berhala-berhalanya?

10:12

Tetapi apabila Tuhan telah menyelesaikan segala pekerjaan-Nya di gunung Sion dan di Yerusalem, maka Ia akan menghukum perbuatan ketinggian hati raja Asyur dan sikapnya yang angkuh sombong.

10:13

Sebab ia telah berkata: "Dengan kekuatan tanganku aku telah melakukannya dan dengan kebijaksanaanku, sebab aku berakal budi; aku telah meniadakan batas-batas antara bangsa, dan telah merampok persediaan-persediaan mereka, dengan perkasa aku telah menurunkan orang-orang yang duduk di atas takhta.

10:14

Baca juga: Makna Hari Pentakosta Bagi Umat Kristen Berbeda Lagi Menurut Yahudi

Renungan harian Kristen Protestan

Kesombongan takkan pernah mendapat tempat hati Allah

Seperti kepada sarang burung, demikianlah tanganku telah menjangkau kepada kekayaan bangsa-bangsa, dan seperti orang meraup telur-telur yang ditinggalkan induknya, demikianlah aku telah meraup seluruh bumi, dan tidak seekorpun yang menggerakkan sayap, yang mengangakan paruh atau yang menciap-ciap."

Suatu ketika, saat sedang berjalan, mendadak kaki kiri saya kehilangan kekuatan untuk menapak.

Saya pun terjatuh dengan cukup keras. Setelah bersusah payah, saya pun dapat bangkit, lantas menuju kamar tidur untuk berbaring.

Saya merasa melalui peristiwa itu, Tuhan sedang menegur saya agar bertobat.

Sebelumnya, saya melakukan perbuatan yang mendukakan hati-Nya sambil berpikir, "Toh besok saya bisa meminta ampun."

Saya mengerti akibat dosa pasti tidak baik. Hanya, saya tak menyangka akan mengalami peristiwa itu.

Allah membenci kesombongan. Karena kesombongan, salah satu pemimpin malaikat terpaksa dibuang dari hadapan-Nya.

Ia pun tidak menghendaki umat-Nya melakukan hal yang sama.

Terkadang, Allah berbicara dalam hati atau melalui peristiwa tertentu agar manusia berhenti dari kesombongannya.

Dalam keheningan malam, Allah mengejutkan manusia dengan teguran demi teguran, agar manusia mengevaluasi hidupnya (ay. 16).

Ia tak ingin manusia meneruskan perbuatan yang mendukakan hati-Nya.

Sedini mungkin, kesombongan ingin dilenyapkan-Nya dari hati umat-Nya, sebelum berbuah tindakan.

Berbahagialah manusia yang ditegur oleh Tuhan dan yang merespons teguran itu dengan tepat (Ayb. 5:17).

Ia sedang mendapat kesempatan untuk memperbaiki diri, sehingga ada harapan kehidupannya menjadi lebih baik.

Adakah saat ini Allah hendak mengingatkan kita dengan perbuatan, pikiran, atau sikap hati yang mengandung benih kesombongan?

Jika ya, mungkin Allah sedang menegur kita. Pastikan kita merespons hal itu dengan tepat!

Sumber: renungan.harian

(*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved