Khazanah Islam

Doa Minta Jodoh dengan Menyebut Nama Bolehkah? Simak Ulasan Berikut

Namun, secara umum, tidak ada keterangan secara khusus bahwa dua doa di atas adalah doa yang dianjurkan untuk dibaca jika hendak mengharapkan seseoran

Penulis: Ishak | Editor: Ishak
CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP
Pasangan pengantin baru usai menjalani akad nikah di sebuah Masjid Baiturrahman Banda Aceh, beberapa waktu lalu. Simak ulasan seputar Doa Minta Jodoh dengan Menyebut Nama dalam ulasan Khazanah Islam Tribun Pontianak Selasa 2 Agustus 2022 berikut ini. 

Sesuatu yang agaknya sedikit berbeda konteks .

Namun yang perlu diingat adalah, Jodoh termasuk sesuatu yang menjadi 'rahasia' Allah SWT .

Sehingga jikapun di masa depan orang yang diharapkan ternyata tidak berjodoh, maka hal tersebut sudah menjadi takdir yang tidak boleh ditangisi.

Niat Sholat Istikharah Lengkap Doa dan Tata Caranya | Sunnah Rasulullah Dalam Setiap Urusan Penting

Lantaran boleh jadi apa yang kita inginkan justru adalah hal yang tidak baik

Sedangkan apa yang tidak kita inginkan tapi terjadi justru adalah sesuatu yang paling kita butuhkan dan baik untuk kita.

Hal ini sebagaimana keterangan dalam Alquran QS Al Baqarah:216 yang berbunyi:

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Adapun tuntunan jika menginginkan orang tertentu sebagai jodoh di masa depan, adalah dengan Sholat Istikharah .

Dan membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – قَالَ أَوْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ

Latin:

“Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub.

Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved