Setelah Dua Tahun Tak Digelar, Pekan Gawai Dayak di Sintang Obati Rindu Masyarakat

Gawai ini sudah dinantikan masyarakat. Sudah dua tahun kita tidak melaksanakan gawai karena pandemi

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Pekan Gawai Dayak di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, sukses digelar. Kerinduan masyarakat setelah dua tahun fakum terobati. Ribuan orang datang ke rumah betang di Desa Jerora 1, untuk menyaksikan, meramaikan dan mengikuti event akbar masyarakat adat dayak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID  - Pekan Gawai Dayak di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, sukses digelar. Kerinduan masyarakat setelah dua tahun fakum terobati. Ribuan orang datang ke Rumah Betang di Desa Jerora 1, untuk menyaksikan, meramaikan dan mengikuti event akbar masyarakat adat Dayak.

Gawai Dayak digelar selama tiga hari, mulai 29-31 Juli 2022. Selain ritual adat, banyak event yang diselenggarakan, tidak hanya seminar, tapi juga perlombaan, hingga panggung hiburan dan pameran.

Hiburan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Ribuan orang datang untuk menyaksikan. Saking banyaknya, lalu lintas kala malam macet. Kendaraan berjubel di pinggir jalan, halaman rumah warga, hingga disesaki kendaraan.

Sempitnya ruas jalan dan banyaknya kendaraan yang melintas ditambah pejalan kaki membuat lalu lintas macet. Namun, berkah adanya gawai dayak, ekonomi masyarakat berputar. Tidak hanya para UKM, tapi juga tukang parkir dadakan.

"Gawai ini sudah dinantikan masyarakat. Sudah dua tahun kita tidak melaksanakan gawai karena pandemi," kata Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Sintang Jeffray Edward.

Gawai dayak tahun ini diakui Jeffray sangat berbeda dibanding tahun sebelumnya. Selain waktu dan biaya, untuk tahun pertama kalinya gawai dipusatkan di Rumah Betang Jerora.

"Walaupun dengan kondisi rumah betang yang sangat terbatas ini, kami juga berharap Pemda Sintang dapat terus menyelesaikan pembangunan fasilitas Betang yang belum dibangun, seperti penataan halaman dan pagar, serta penataan bilik dan fasilitas pendukung lainnya,” harap Jeffray Edward.

Rumah betang jerora belum lama ini diresmikan. Bahkan, halaman masih berupa tanah kuning dan becek kala diguyur hujan. Selain itu, daya listrik juga menjadi hambatan. Namun, panitia berupaya maksimal dengan tambahan daya.

"Listrik yang ada di Betang ini ada 16 ribu KVH untuk mendukung kebutuhan listrik di Betang dan lapak usaha. Lalu kami meminta PLN untuk menambah daya menjadi 41 ribu KVH untuk menunjang kebutuhan listrik di panggung juga. Pihak PLN Sintang juga menyiagakan satu unit genser berkekuatan 40 KV, untuk antisipasi pemadaman," kata Ketua Panitia Gawai Dayak Kabupaten Sintang, Selimin.

Total ada 198 lapak yang disiapkan untuk UKM. Di bawah rumah betang, khusus souvenir dan penjual barang yang tidak dimasak. Sedangkan di halaman Betang, khusus untuk penjual makanan dan minuman.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah menganggap gawai Dayak merupakan sebuah kekayaan budaya yang harus dilestarikan dan merupakan budaya yang sudah diwariskan nenek moyang secara turun menurun.

"Saya berpesan kepada generasi milenial untuk menjadi generasi yang kreatif dan tetap mengenal jati diri mereka. jangan sampai melupakan sejarah, tradisi, dan adat istiadat dari nenek moyang kita," pesan Yosepha.

Delapan Jenis Lomba

Sebelumnya pada Kamis 21 Juli 2022 lalu, Dewan Adat Dayak Kabupaten Sintang memutuskan untuk melaksanakan Pekan Gawai Dayak Tingkat Kabupaten Sintang Tahun 2022 pada 29-31 Juli 2022 di Betang Jerora Satu.

Panitia menyiapkan 8 jenis perlombaan untuk menyemarakan Gawai Dayak setelah dua tahun terakhir tidak digelar lantaran pandemi Covid-19.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved