Dibuat dari Resep Nenek, Gurihnya 'Nasi Jalang' yang Ramai Diminati Muda-Mudi Pontianak
Nama rumah makan itu adalah Nasi Jalang. Letaknya, tak jauh dari lapangan sepakbola SMP Negeri 3 Pontianak. Jika masuk dari Jalan Irian, rumah makan
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Di salah satu sudut kawasan sekolah dan perkantoran, tepatnya di Jalan Irian Nomor 2B, ada satu rumah makan yang mencuri perhatian lewat namanya.
Nama rumah makan itu adalah Nasi Jalang. Letaknya, tak jauh dari lapangan sepakbola SMP Negeri 3 Pontianak. Jika masuk dari Jalan Irian, rumah makan ini persis berada di antara persimpangan Jalan Irian dan Jalan Halmahera 1.
Dengan aksen serba hijau serta atap daun, tak sulit menemukan rumah makan ini.
Lantas apa itu Nasi Jalang? Rasa penasaran membawa saya untuk datang mencoba. Ketika masuk ke area resto, suasana anak muda begitu terasa di sini. Mulai dari pintu yang dipenuhi stiker, lagu yang diputar, sampai dengan sudut Art Shop yang menjual barang-barang hasil karya anak muda kreatif Kalbar.
• Rita Hastarita Sebut Penerapan Pembelajaran di Kalbar Merujuk pada SE Mendikbud No 7 Tahun 2022
Nasi Jalang sendiri ternyata adalah nasi bumbu hitam yang dipadupadankan dengan lauk seperti ayam, abon tongkol, hingga paru bacem. Perpaduan ini semakin lengkap dengan bayam goreng, potongan timun, dan juga sambal bawang.
Sementara untuk harga yang ditawarkan juga variatif dan masih bisa dibilang terjangkau. Yakni mulai dari 13 ribu rupiah hingga 30 ribu rupiah.
Untuk jam operasional, Nasi Jalang buka setiap hari. Untuk hari Senin sampai Kamis dan Minggu, buka mulai pukul 10.00-22.00 WIB. Hari Jumat buka pukul 13.00-00 WIB. Dan hari Sabtu buka pukul 11.00-00.00 WIB.
Salah satu pendiri Nasi Jalang, Ewil mengungkapkan, salah satu menu yang menjadi andalan Nasi Jalang adalah nasi abon tongkol. Selain porsi nasinya yang banyak, abon tongkol juga jarang kita temukan di rumah makan lain.
Aroma gurih bumbu hitam sangat terasa kuat, apalagi disantap dengan lauk dan sambalnya. Tidak lupa keripik bayam yang membuat rasanya semakin komplit. Selain itu, Pengunjung juga bisa menambahkan tempura atau telur sebagai tambahan lauk.
Ewil mengaku, beberapa menu makanan untuk usaha yang digelutinya dari akhir tahun 2019 ini, didapat dari resep sang nenek.
"Nenek dulu sering masak abon tongkol di rumah. Singkat cerita, saya coba bikin dan jual sampai sekarang," jelasnya.
Resep dari nenek ini kemudian ditambahkan dengan isian lain. Bermodalkan YouTube, Ewil kerap mencoba dan mengeksplorasi hobi memasaknya.
"Awalnya saya berpikir abon tongkol ini cocoknya dimakan dengan apa ya, sampai akhirnya cari-cari di YouTube ketemu bumbu hitam dan keripik bayam," katanya.
Selain menu-menu yang disebutkan di atas, Nasi Jalang juga kerap membuat menu mingguan yang sifatnya tidak permanen.
Biasanya menu mingguan ini dijual dalam rentang waktu satu hingga tiga minggu saja.
"Untuk menu mingguan ini sifatnya tidak permanen ya. Kita pernah bikin nasi rawon, nasi kikil, dll. Biar pengunjung tidak bosan," ujarnya.
Ewil menambahkan, Nasi Jalang dimulai dari usaha rumahan. Semua dilakukan berdua dengan rekannya, Bayu, mulai dari memasak, belanja ke pasar, sampai mengantar orderan ke pelanggan.
"Dulu kita awalnya terima orderan via WA saja. Jadi, begitu ada pelanggan WA, kita bungkuskan nasinya, terus kita antar pake motor. Sampai akhirnya alhamdulillah punya outlet sendiri," ceritanya.
Lebih jauh, Ewil juga mengulas ide produknya yang diberi nama Nasi Jalang tersebut. Dia mengaku, nama tersebut diambil dari band favoritnya, Efek Rumah Kaca (ERK), karena dirinya senang mendengarkan musik.
"Jadi band favorit kita, ERK, punya lagu yang judulnya Jalang. Namanya terinspirasi dari situ sih," jelasnya.
Selain suka musik, Ewil pun juga senang dengan hal-hal kesenian lain. Ia menambahkan, kecintaannya terhadap dunia kreatif membuatnya merasa harus memberikan sesuatu sebagai timbal balik.
Untuk itu, dirinya berinisiatif membuat Nasi Jalang sebagai ajang untuk mewadahi anak muda yang memiliki semangat berkesenian melalui apa yang mereka bisa lakukan.
Seperti desain bungkus nasi yang selalu berkolaborasi dengan para seniman, ada juga Jalang Art Shop yang merupakan tempat titip jual barang-barang hasil karya dari anak muda kreatif Kalbar, serta lewat Zine dan juga video yang ditampilkan di channel YouTube mereka, Jalang TV.
"Intinya kita mencoba untuk memberikan nilai lain. Jadi, tidak cuma jualan nasi saja, tapi harapannya juga semoga bisa membantu kawan-kawan yang suka dengan dunia kreatif," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News