Doa Katolik

Renungan Katolik Kamis 28 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVII Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

Bacaan 1 diambil dari Yer. 18:1-6 dan bacaan injil diambil dari Mat. 13:47-53. Sementara mazmur tanggapan: 146:2abc,2d-4,5-6.

COLE BURSTON / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / GETTY IMAGES VIA AFP
Seorang pria menundukkan kepalanya saat Paus Fransiskus memberikan pidato di Gereja Katolik Hati Kudus Rakyat Pertama pada 25 Juli 2022 di Edmonton, Kanada. Bacaan Renungan Katolik Kamis 28 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVII. 

Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

2 Sekolah Katolik di Kalbar Batal Terima Bantuan Pendidikan, PMKRI Pontianak Beri Pernyataan Sikap

Renungan Katolik

Seperti petani yang menginginkan agar di ladangnya hanya tumbuh gandum dan tiada ilalang, demikian pula Allah menginginkan agar di bumi ini hanya ada orang baik dan tiada orang jahat.

Namun, kenyataannya tidaklah demikian.

Masih ada orang jahat, kendati Allah menghendaki semua orang baik yang akhirnya boleh mengenyam keselamatan.

Perumpamaan tentang pukat hari ini menegaskan hal ini.

Di akhir zaman, Allah akan menegakkan keadilan, seperti tukang pukat sesudah menjala memisahkan ikan baik untuk disimpan dan ikan yang tidak baik untuk dibuang ke laut.

Tentu perumpamaan yang disampaikan Yesus ini bersifat pedagogis, artinya untuk memperingatkan para murid agar tidak menjalani hidup secara sembrono, sebab Allah yang Mahabaik itu juga adalah Allah yang Mahaadil.

Demi tujuan pedagogis itu, Yesus bertanya pada para murid: “Mengertikah kamu semuanya itu?” (ay.5 1).

Dimensi pedagogis ini juga tampak dalam bacaan pertama, di mana Allah meminta Yeremia untuk mengamati tukang periuk.

Allah ingin Yeremia berefleksi dan belajar dari pekerjaan membuat periuk.

Seperti tukang periuk menginjak dan menempa tanah liat sebelum akhirnya membentuk tanah itu menjadi periuk yang indah dan berguna, Allah juga menempa bangsa Israel lewat pelbagai ujian yang menyesakkan agar Israel tumbuh dewasa dalam iman mereka.

Kesulitan dalam hidup bukanlah hukuman Allah, melainkan didikan Allah agar kita makin dewasa dalam iman.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved