Ratusan Warga Binaan Rutan Sambas Ikuti Vaksinasi Booster

Karutan Sambas Priyo Tri Laksono melalui Staff Bagian Pelayanan dan Perawat Rutan Sambas, Muryati mengatakan vaksinasi booster dilaksanakan bekerjasam

Penulis: Imam Maksum | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Imam Maksum
103 WBP Rutan Kelas IIb Sambas mengikuti vaksinasi booster di Aula Rutan Sambas, Rabu 27 Juli 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sebanyak 103 Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Sambas mengikuti vaksinasi booster di Aula Rutan Sambas, Rabu 27 Juli 2022.

Karutan Sambas Priyo Tri Laksono melalui Staff Bagian Pelayanan dan Perawat Rutan Sambas, Muryati mengatakan vaksinasi booster dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas.

"Kegiatan hari ini di Rutan vaksinasi booster untuk WBP Rutan Sambas bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas," katanya diwawancarai awak media di Sambas.

Kadisnaker Sambas Sebut Presentase Pengangguran di Sambas Bertambah 

Dia menjelaskan vaksinasi itu diikuti bagi WBP yang sudah mendapatkan vaksin kedua, sekitar tiga bulan lalu. Selain itu juga diikuti tahan dari Polres Sambas.

"Ada juga tahanan lainnya, karena kami juga terima tahanan dari Polres. Kegiatan hari ini 103 orang mengikuti vaksinasi, ini kami laksanakan kaitan dengan layanan kunjungan tatap muka yang telah Rutan Sambas buka," katanya.

Dia menuturkan, pemberian vaksinasi WBP bertujuan untuk meminimalisir penularan covid-19. Dia berharap kedepannya, semua WBP yang telah divaksinasi dapat dikunjungi oleh sanak keluarganya, tidak hanya keluarga inti saja.

"Jika sudah divaksinasi semuanya bisa lebih banyak lagi untuk kunjungan tatap muka..Sehingga ke depan bisa juga dikunjungi oleh keluarga lainnya bukan hanya keluarga inti. Keluarga, teman dan kerabat lainnya bisa berkunjung juga," harapnya.

Dia mengungkapkan kendala dalam vaskiansi ini terkait NIK WBP. Beberapa WBP harus ditanyakan ke dukcapil untuk menentukan NIK-nya sebab tidak semuanya ada data tersebut.

Sementara itu ada lima orang WBP yang tidak dapat menerima vaksin karena penyakit bawaan, tensi dan gula darahnya tinggi. 

"Untuk pasien yang tidak bisa divaksin ada sekitar lima orang, lansia dengan penyakit bawaan, yang tensinya tinggi dan gula darahnya tinggi, sekitar lima orang. Tahap selanjutnya kami masih menunggu seandainya ada tahanan dari luar akan didata ulang dan kemungkinan besar akan kita lakukan vaksinasi," katanya. (*)

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved