Desas-Desus Program BBM Subsidi, Pengurus PKC PMII Kalbar Kunjungi Pertamina
Kunjungan tersebut sehubungan dengan adanya dinamika terkait aturan baru pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam (PKC PMII) Kalimantan Barat ( Kalbar ) mengunjungi PT Pertamina Patra Niaga Sales Area Kalimantan Barat.
Kunjungan tersebut sehubungan dengan adanya dinamika terkait aturan baru pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.
Audensi itupun berlangsung pada Senin 25 Juli 2022 kemarin.
Adapun Pengurus PKC PMII Kalbar yang hadir adalah sahabat Mustakim dan Miswar selaku biro Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik serta ditemani Surtini selaku Sekretaris Umum Kopri PKC PMII Kalbar. Audensi itupun diterima langsung oleh Achmad Rifqy selaku Sales Area Manager Kalimantan Barat dan Choerul Anwar sebagai Sales Branch Manager Rayon I Kalbar.
• Penerbangan Putussibau - Pontianak Beroperasi Kembali 1 Agustus
Mustakim selaku perwakilan dari Pengurus PKC PMII Kalbar menyampaikan, bahwa desas-desus yang terjadi di kalangan masyarakat terkait aplikasi My Pertamina yang saat ini dalam tahap uji coba banyak menimbulkan respon yang kurang bijak, baik secara nyata maupun di dunia maya.
"Hal ini menjadi salah satu perihal yang harus ditelaah dan memperoleh kejelasan yang lebih akurat dari pihak terkait. Untuk itu, kita melakukan audensi ke pihak Pertamina," kata Mustakim dalam keterangan persnya yang diterima Tribun Pontianak, Selasa 26 Juli 2022.
Mustakim mewakili Pengurus yang hadir dalam audensi menyatakan secara prinsip mendukung dalam pelaksanaan program inovasi baru terkait aturan baru pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar dengan program subsidi tepat MyPertamina dan siap memberikan edukasi kepada kader PMII dan masyarakat.
“Program ini wujud inovasi dalam dunia digitalisasi saat ini serta mengurai yang tidak berhak menerima bantuan BBM Subsidi sehingga berharap besar kepada kader PMII dan masyarakat untuk tidak mudah tergiring dalam framing –framing yang tidak bertanggungjawab,” tegas Mustakim.
Choerul Anwar selaku sales Branch Manager Rayon I Kalbar pun meluruskan pemberitaan yang beredar di lingkungan masyarakat. Kata dia, memang Kota Pontianak termasuk ke dalam wilayah wajib daftar program Subsidi Tepat MyPertamina.
"Sehingga untuk transaksi pembayaran tetap bisa pakai tunai ataupun non tunai. Tujuan diadakan program ini adalah agar dapat menyalurkan subsidi BBM tepat sasaran,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan, dalam lingkup pemerintah daerah dengan adanya program subsidi tepat ini dapat membantu menyesuaikan pendapatan daerah berkaitan dengan akan meningkatnya penjualan BBM Non Subsidi, sedangkan di kalangan masyarakat lebih memahami dan teredukasi berkenaan dengan penyalur BBM Bersubsidi serta mengetahui konsumen yang benar-benar berhak dan layak untuk menerima BBM Bersubsidi. Program ini dinilai mampu menjalankan fungsi pengawasan BBM subsidi sesuai perpres 191/2014.
Sales Area Manager Kalbar, Achmad Rifqy berharapa melalui audiensi tersebut dapat menghasilkan kerjasama yang baik dan mampu menjadi duta dalam pengawasan subsidi dari sisi akademik.
“Meski saat ini masih dalam periode sosialisasi dan pendaftaraan, tentunya kami sangat mengapresiasi perhatian dari kawan-kawan akademisi untuk menginformasikan ke masyarakat luas,” tutur Rifqy. (*)
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News