Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Kalbar, BPBD Kalbar Petakan Potensi Bencara Alam di Sejumlah Wilayah
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar Ansfridus Andjioe mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota untuk
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Potensi cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi di hampir seluruh wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) pada 21 Juli hingga 26 Juli 2022.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar Ansfridus Andjioe mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Kita sudah koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk mengantisipasi cuaca ekstrem ini," ucapnya. Kamis, 21 Juli 2022.
Ia menjelaskan beberapa titik rawan yang kemungkinan dapat terdampak akibat potensi cuaca ekstrim dan hujan lebat ini.
• BPBD Pontianak Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Kalbar
"Untuk angin kencang puting beliung sepertinya tetap misalnya di daerah Pontianak Utara adalah daerah rawan, tapi untuk di daerah-daerah kita sudah antisipasi semua melihat laporan dari BPBD kabupaten/kota," ucapnya.
Selain itu Ansfridus mengatakan potensi banjir akan terjadi di daerah hulu seperti Sintang, mengingat banjir besar yang pernah terjadi sebab Sintang merupakan daerah cekungan yang menyebabkan air menjadi cepat meluap.
"Kalau banjir kita fokus sekarang di Sintang, karena sempat terjadi banjir besar disana juga daerah cekungan jadi banjir cepat meluap," ucapnya.
Oleh karenanya ia mengatakan bahwa ia telah meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Kalbar untuk melakukan pengerukan guna memperlancar laju air disepanjang aliran sungai dari Kapuas Hulu menuju Sintang.
"Kita sudah kerjasama dengan BWS Kalbar untuk kalau bisa itu dikeruk lah, supaya laju laju air tidak terhambat dari Kapuas Hulu ke Sintang," ucapnya.
Selain beberapa kondisi di atas BPBD juga terus memantau dan mengantisipasi potensi lain yang kemungkinan terjadi seperti banjir rob dan efek gelombang terhadap pemukiman di daerah pesisir Kalbar.
Kemudian ia mengatakan untuk terus siaga dalam menghadapi kondisi ini BPBD Kalbar terus melakukan briefing dan koordinasi dua kali sehari setiap pagi dan malam bersama BMKG, MANGGALA AGNI, DLHK,BRIN,POL PP, BRGM, LANUT,dan juga perwakilan TNI/POLRI untuk melakukan evaluasi dan proyeksi. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News