Pengunjung Pasar Raya Sintang Sepi, Banyak PKL Berhenti Berdagang

Sejak pindah di sini pendapatan turun drastis. Di sini dua malam kemarin hanya dapat 20 ribu rupiah saja. Itupun saya bersyukur pada Allah

TRIBUNPONTIANAK/AGUS PUJIANTO
Yatim, pedagang siomay di terminal tanjungpuri kawasan pasar raya sintang mengeluhkan sepinya pengunjung. Dia dan puluhan PKL lainnya memintah pindah ke lokasi lama di Kopel dan Alun-alun. 

Akibatnya sepinya pengunjung di pasar raya yang sudah dipusatkan pemerintah sebagai kawasan kuliner, banyak PKL memilih pindah lapak dagangan. Tak sedikit dari mereka memutuskan berhenti berjualan.

"Dari data seluruh PKL yang berada di tepian kapuas depan kopel 90 lebih, hari ini tidak lebih dari 10 yang bertahan di sini. Berarti ada 80 lebih PKL yang kehilangan pekerjaan. Kalau kita asumsikan secara ekonomi, ini dari 90 lebih PKL sisa 10 berarti 80 PKL, kalau rata-rata 1 PKL mempekerjakan 1 orang saja berartikan sudah 80 orang. Berarti ada 160 masyarakat sintang yang terdampak akibat relokasi ini," beber Ronny.

Legislator Partai Nasdem ini mengaku prihatin dengan merosotnya pendapatan PKL pasca direlokasi. Ditambah lagi, belum banyak fasilitas pendukung untuk menarik minat pengunjung ke Pasar Raya Sintang.

"Tentu ini memperihatinkan, kemudian tempatnya juga belum mendukung. Artinya fasilitas yang diberikan pemerintah terhadap PKL ketika saat mereka direlokasi saya pikir perencanaanya belum cukup matang, sehingga mesti ada kebijakan yang pro pada PKL. Saya pikir ini menjadi perhatian khusus agar bagaimana kebijakan untuk sesegera mungkin diambil langjah pro ke PKL," kata Ronny.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved