Doa Katolik
Renungan Katolik Senin 18 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XVI Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Bacaan 1 diambil dari Mi. 6:1-4,6-8 diambil dari Kol. 1:24-28 dan bacaan injil diambil dari Mat. 12:38-42.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
Kirannya ini menunjukan kedangkalan iman mereka.
Selain tergantung pada tanda spektakuler keimanan mereka hanya sebatas memenuhi aturan dan ritual lahiriah, dan tak berakar pada suatu relasi batiniah yang intim dengan Allah.
Kepada ahli Taurat dan orang Farisi, yang oleh Yesus disebut sebagai “angkatan yang jahat dan tidak setia”, Yesus menegaskan bahwa tidak akan diberikan tanda lain selain tanda Nabi (ay.39).
Di sini, Yesus membuat alusi pada kematian dan kebangkitan-Nya sesudah “tinggal di rahim bumi tiga hari tiga malam” (ay.40).
Itulah mukjizat paling fundamental yang menentukan ‘takdir’ manusia.
Bila orang peka akan kehadiran Allah dan punya relasi dengan-Nya, tanda tersebut sudah memadai.
Dalam bacaan pertama, lewat Nabi Mikha, Allah mengingatkan akan mukjizat pembebasan dan Mesir sebagal tanda fundamental bagi iman Israel.
Jangan dikira berkat persembahan ribuan domba jantan, Allah lantas akan membuat mukjizat. Allah tidak bisa disogok.
Hal seperti ini tak dikehendaki Allah; yang la kehendaki ialah umat-Nya “berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah” (ay.8).
lnilah tanda kedalaman iman.
Bapa, semoga iman kami tak tergantung pada mukjizat tapi berakar pada relasi personal kami dengan-Mu. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar Katolik]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News