Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Protestan Minggu 17 Juli 2022 Bacaan Alkitab Samuel 1:1-20 & Mazmur 132-138
Nas Renungan harian Kristen Protestan diambil dari bacaan 1 Samuel 1:10. Berbunyi "Dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersed
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak muram lagi.
1:19
Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama.
Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, TUHAN ingat kepadanya.
1:20
Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki.
Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN."
Baca juga: Apakah Orang Kristen Boleh Menerima Komuni? Bagaimana dengan non Katolik Lainnya?
Renungan harian Kristen Protestan
Saat pedih begitu terasa di dalam hati, Tuhan adalah pribadi yang tepat untuk segera kita cari
Pedih hati Hana sebab ia mandul. Pedih hati bertambah sebab Penina, madunya itu selalu menyakitinya.
Setiap tahun Hana bersama keluarganya pergi ke Silo untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan.
Suatu hari sesudah selesai semua urusan, Hana berdiri di Bait Suci.
Di situ ia berdoa meminta seorang anak kepada Tuhan.
Dua sikap terpuji kita dapati dari Hana.
Pertama, walau mandul, Hana tidak kecewa kepada Tuhan.
Tetap ia turut pergi ke Silo untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan.
Kedua, Hana tidak membalas perlakuan buruk sesamanya.
Walau kerap disakiti Hana tidak menyerang Penina atau mengadukannya kepada suaminya.
Hana tahu cara menangani pedih di dalam hati.
Saat pedih begitu terasa, Hana mencari Tuhan.
Dicurahkannya isi hatinya kepada Tuhan.
Sambil memohon belas kasihan, ia menaikkan permohonan kepada Tuhan.
Tepatlah cara yang Hana lakukan! Sebab setiap orang yang mencari Tuhan takkan mendapati upayanya sia-sia.
Dikatakan setahun kemudian, Hana mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Samuel (ay. 20).
Bahkan "si mandul" Tuhan beri karunia istimewa.
Sesudah Samuel, Hana melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi (lih. 1Sam. 2:21).
Pedih hati mungkin kita rasakan saat ini.
Ada persoalan berat melanda kehidupan kita.
Ada orang tidak simpati, tapi justru melontarkan sindiran yang menyakiti hati.
Meneladani Hana, jangan kita kecewa kepada Tuhan.
Jangan simpan kemarahan kepada sesama, apalagi dendam.
Di tengah kepedihan hati, mari kita mencari Tuhan.
Curahkan isi hati dan ungkapkan permohonan kepada-Nya.
Takkan kita mendapati upaya kita sia-sia.
Sebab Tuhan mendengar dan Dia mau untuk menolong kita.
Sumber: renungan.harian
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News