Profil
Mantan PM Jepang Tewas Ditembak Saat Pidato, Intip Profil dan Perjalanan Karir Shinzo Abe
Dilansir dari NHK, Shinzo Abe dinyatakan meninggal dunia usai dokter tak menemukan tanda-tanda vital.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Artikel ini membahas tentang perjalanan karir Shinzo Abe, mantan Perdana Menteri Jepang yang meninggal dunia usai ditembak di Nara, Jepang.
Dilansir dari NHK, Shinzo Abe dinyatakan meninggal dunia usai dokter tak menemukan tanda-tanda vital.
"Shinzo Abe ditransfer ke rumah sakit ini pukul 12.20 dalam keadaan tidak ada tanda-tanda vital. Pada 15.03 mantan perdana menteri Shinzo Abe meninggal dunia," kata Perwakilan rumah sakit Universitas Medis Nara, Fukushima.
Sebelumnya, mantan PM Jepang, Shinzo Abe menghebohkan dunia setelah ditembak usai berpidato di area Stasiun Yamatosaidaiji, Kota Nara, Jepang sekira pukul 11.30 waktu Jepang.
Seperti yang Tribun Pontianak kutip dari Kyodo News, Shinzo Abe menerima luka tembak di bagian dada dan langsung tak sadarkan diri.
• PROFIL Pondok Pesantren Shiddiqiyah Jombang yang Izinnya Dicabut karena Kasus Pencabulan Santriwati
Sejumlah saksi mata menyebut bahwa mereka mendengar suara tembakan di TKP sebanyak dua kali.
Demi mengenang sosok Shinzo Abe yang berjasa untuk Jepang, mari simak profil dan perjalanan karirnya.
Profil Shinzo Abe
Dilansir dari washingtonpost Shinzo Abe lahir pada 21 September 1954 di Tokyo.
Ia adalah putra Shintaro Abe, mantan Menteri Luar Negeri Jepang, dan cucu dari Nobusuke Kishi, mantan Perdana Menteri Jepang.
Pada tahun 1977, ia lulus dari Universitas Seikei di Tokyo dengan gelar dalam ilmu politik.
Setelah itu ia pindah ke AS untuk belajar kebijakan publik di University of Southern California selama tiga semester.

• Profil dan Perjalanan Karir James Caan, Aktor Legendaris Pemeran The Godfather yang Meninggal Dunia
Kiprah karir hingga politik Shinzo Abe
Berikut linimasa karir Shinzo Abe:
- 1979: Mulai bekerja di Kobe Steel saat perusahaan memperluas kehadirannya di luar negeri.
- 1982: Meninggalkan perusahaan untuk mengejar posisi baru di Kementerian Luar Negeri dan di Partai Demokrat Liberal yang berkuasa.
- 1993: Pertama kali terpilih sebagai legislator LDP yang mewakili prefektur barat daya Yamaguchi.
- 2005: Abe ditunjuk sebagai kepala sekretaris kabinet di bawah Perdana Menteri Junichiro Koizumi, di mana ia memimpin negosiasi untuk mengembalikan warga negara Jepang yang diculik ke Korea Utara.
- 2005 : Pada tahun yang sama, ia terpilih sebagai kepala LDP, menempatkannya di jalur untuk mengambil alih sebagai Perdana Menteri.
- 26 September 2006: Abe menjadi Perdana Menteri Jepang untuk pertama kalinya, mengawasi reformasi ekonomi sambil mengambil garis keras di Korea Utara dan berusaha untuk terlibat dengan Korea Selatan dan Cina.
- 2007: Menyusul kekalahan elektoral yang membuat LDP kehilangan kendali atas legislatif untuk pertama kalinya dalam 52 tahun, Abe mengundurkan diri sebagai perdana menteri, dengan alasan kesehatan yakni ia menderita klitis ulserativa.
• PROFIL Kazuki Takahashi, Pencipta Yu-Gi-Oh! yang Ditemukan Meninggal Tanpa Pakaian di Perairan Nago
- 2012: Setelah kembali terpilih sebagai presiden LDP, Abe menjadi perdana menteri untuk kedua kalinya.
- 2013: Berusaha mendorong pertumbuhan, Abe meluncurkan kebijakan “Abenomics” yang menampilkan pinjaman mudah dan reformasi struktural.
- 2014-2020: Terpilih kembali sebagai pemimpin LDP, ia menjabat dua periode tambahan sebagai perdana menteri dengan total empat periode, di mana ia mengembangkan hubungan dekat dengan presiden saat itu Donald Trump, mengadakan pertemuan puncak dan bermain golf bersama.
- 28 Agustus 2020: Ia mengumumkan mundur sebagai perdana menteri, lagi-lagi dengan alasan kesehatan, setelah kolitis ulserativanya kambuh lagi.
- 2021: Meskipun meninggalkan kantor, Abe menunjukkan bahwa dia masih dapat membuat marah Beijing dengan komentar tentang Taiwan, pulau berpemerintahan sendiri yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri dan mengancam akan menyerang.
- 8 Juli 2022: Abe ditembak mati saat memberikan pidato di acara kampanye di Stasiun Yamatosaidaiji, kota Nara, Jepang.
(*)
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News