Warga Desak Perbaikan Infrastruktur dan Ketersediaan Jaringan Telekomunikasi di Sintang

Warga di Jalan Cadika, tak minta muluk-muluk. Mereka hanya memohon pada Pemkab Sintang untuk membuatkan drainase yang layak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto
Warga yang tinggal di kawasan Jalan Cadika, Desa Baning Kota, Sintang, Kalimantan Barat, menanam tiga pohon pisang di tengah jalan sebagai bentuk protes pada pemerintah. Protes warga lantaran drainase jalan Cadika tak kunjung ada perbaikan. Padahal, kondisi ini sudah terjadi lebih dari lima tahun. Akibatnya, jalan tersebut selalu digenangi air. 

Saking lamanya terendam genangan air, membuat jalan berlubang. Tak sedikit pengendara yang jadi korban. Mereka jatuh, terjerembab.

"Banyak yang jatuh kemarin bawa ke rumah sakit. Tengah malam jatuh korban jiwa ada orang ndak kami kenal, tabrak batu. Jungkir balik," cerita Julia.

Kekhawatiran yang sama juga dirasakan Tuti. Dalam rumahnya, juga ada panggung setinggi setengah meter. Setiap hujan, air masuk lebih dari mata kaki. Padahal, Jalan Cadika jauh dari bantaran sungai, bahkan pada saat banjir besar melanda Sintang, warga setempat tidak kebanjiran. Mereka hanya terdampak genangan air.

"Tempat tidur naik setengah meter. Air masuk bisa lebih dari mata kaki. Kalau keluar rumah pakai sepatu boot," ujar Tuti.

Perhatian Dewan

Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Hikman Sudirman mendorong pemerintah agar segera mencari solusi persoalan genangan air di jalan Cadika. Apalagi, kondisi ini sudah terjadi berlarut-larut dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Kami mendorong pemerintah supaya mengatasi genangan air di jalan cadika," ujar Sudirman kepada Tribunpontianak, Senin 4 Juli 2022.

Menurut politisi Partai Demokrat ini, drainase yang ada di sekitar Jalan Cadika kondisinya tak terawat. Banyak tumpukan sampah dan rumput menutupi drainase. Selain itu, saluran pembuangan yang ada juga kurang besar sehingga aliran air menjadi lambat.

"Solusi jangka pendek drainase yang ada harus dibersihkan. Kemudian pemerintah desa setempat bersama warga perlu membuat atau merintis drainase baru yang terhubung dengan drainase yang sudah ada agar tidak terputus," kata Hikman Sudirman.

Sudiman menilai, perlu dirintis drainase baru agar pembuangan air lancar, sehingga tidak menimbulkan genangan di Jalan Cadika.

"Kalau sudah ada, kita minta dinas PU dan Perkim agar drainase tersebut dipermanenkan," katanya.

Selain itu, Sudirman juga sudah mendorong pemkab Sintang melalui Dinas PU agar berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) supaya mengganti gorong gorong saluran pembuangan dengan ukuran diameter yang lebih besar supaya air dapat mengalir maksimal.

"Saluran pembungan itu memotong jalan nasional, kita tidak punya kewenangan. Untuk solusinya Kita koordinasi dengan BBPJN supaya gorong gorong itu diganti dengan diameter yang lebih besar," saran Sudirman.

Selain itu, anggota DPRD Kabupaten Sintang, Welbertus juga menerima banyak keluhan dari warga Kecamatan Sintang, saat reses di lima desa. Ada dua hal yang menjadi keluhan masyarakat, soal minimnya ketersediaan jaringan telekomunikasi dan juga infrastruktur jalan.

Jaringan telekomunikasi dan infrastruktur jalan dikeluhkan warga Desa Mungguk Bantok, Anggah Jaya, Tebing Raya, Mail Jampong dan Merti Guna. Lima desa ini berada di Kecamatan Sintang.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved