Vaksinasi PMK Tahap Pertama di Sintang Selesai, Satgas Bentuk Posko Monitoring Lalu Lintas Ternak
Sebanyak 600 dosis vaksin telah disuntik ke ternak warga untuk antisipasi menyebarnya penyakit mulut dan kuku.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Petugas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, telah menyelesaikan vaksinasi PMK pada hewan ternak untuk tahap pertama.
Sebanyak 600 dosis vaksin telah disuntik ke ternak warga untuk antisipasi menyebarnya Penyakit Mulut dan Kuku.
"Untuk tahap pertama sintang dapat 600 dosis untuk 600 ekor ternak sapi terealisasi 598 ekor. Target dari pusat di tentukan tanggal 25 juni sampai dengan 2 juli sudah harus selesai. Alhamdulillah tanggal 29 juni 2022 vaksin sudah terselesaikan," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Eka Dahliana, Selasa 5 Juli 2022.
Sejauh ini, tidak ada kendala vaksinasi PMK di Kabupaten Sintang untuk tahap pertama.
• Ungkap Kasus Pembunuhan Bos Toko Ban, Kapolsek Sintang Kota dan 8 Anggotanya Diganjar Penghargaan
"Tidak ada kendala. 2 ekor sapi hanya kesalahan mengambil vaksin saat memasukkan ke spuit alias tumpah," katanya.
Pemkab Sintang sudah membentuk satgas untuk pencegahan dan penanggulangan PMK. Bahkan, bidang peternakan dan kesehatan hewan sudah membentuk posko di Polsek Sungai Tebelian. "Posko untuk memonitor lalu lintas ternak menjelang hari raya idul adha," ujar Eka.
Menurut Eka, peternak boleh mengambil sapi dari luar Sintang, di daerah yang belum ditemukan kasus PMK. Namun wajib menunjukan surat keterangan kesehatan hewan. "Bisa mendatangkan dari luar dari Kabupaten yang belum kena wabah PMK dengan membawa surat SKKH. Dan melaporkan ke kami dibuat surat rekomendasi dan dikarantina selama 14 hari," bebernya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Elisa Gultom mengungkapkan data populasi ternak di kabupaten sintnag sebanyak 6.935 ekor sapi. Dari vaksin yang ada, masih kekurangan 6.635 dosis.
"Bantuan dari pusat hanya berupa vaksin. Untuk peralatan lain seperti APD, sarung tangan, masker, spuit, dan jarum serta tanda leher ternak setelah divaksin dibebankan pada kabupaten masing- masing," kata Gultom.
Apresiasi Pemkab Sintang
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, drh. Banter Wahyudi mengapresiasi Pemkab Sintang atas respon tepat dalam menghadapi kejadian penyakit mulut dan kuku.
"Kami pemprov kalbar tentu mengapriesiasi yang telah dilakukan pemkab sintang dan memang kami akui sintnag termasuk paling tepat dalam rangka memberikan respon terhadap kejadian PMK. Dari semua edaran baik mentan, gubernur terkait penangggulangan PMK, hampir semua sudah dilaksanakan di sintang," ujar Banter Wahyudi.
Menurut Wahyudi, saat ini Kabupaten Sintang masih zona hijau atau aman dari kasus PMK. "Saya kira ini suatu hal yang sangat bagus. Masih aman dan yemtu hal yang sangat poaitif apabila nanti pada tahap berikutnya kita bisa mengejar target vaksinasi yang mungkin akan dalan waktu dekat vaksin PMK tahap dua akan segera vaksin datang deri pusat," jelasnya.
Selain itu, berdasarkan rapat Pemprov Kalbar denga Polda Kalbar dalam rangka percepatan pendataan ternak yang akan divaksin nanti akan dilibatkan dari unsur TNU dan Polri.
"Kemarin ada kesepakatan akan melibatkan bhabin di masing-masing desa, sehingga pendataan akan lebih akurat dan kita bisa lebih tepat melakukan vaksinasi PMK yang akan datang," kata Wahyudi. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
