dr Eric Ungkap Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan

Bahkan tidak hanya itu, tidak jarang juga ibu hamil ini juga sering dipengaruhi oleh mitos yang beredar di kalangan masyarakat.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Muhammad Rokib
Foto saat dr. Eric Herrianto Dwiputra sampaikan saat bincang sehat bersama Rizki Fadriani di Tribun Pontianak Official Podcast (Tripon Cast) yang membahas tentang Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan pada Jumat 24 Juni 2022 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dokter Eric Herrianto Dwiputra mengungkap tentang mitos dan fakta seputar kehamilan bagi sang ibu.

Ia menerangkan, ada beberapa fakta menarik ketika seorang ibu dalam kondisi hamil.

Bahkan tidak hanya itu, tidak jarang juga ibu hamil ini juga sering dipengaruhi oleh mitos yang beredar di kalangan masyarakat.

Hal tersebut, dr. Eric Herrianto Dwiputra sampaikan saat bincang sehat bersama Rizki Fadriani di Tribun Pontianak Official Podcast (Tripon Cast) yang membahas tentang Mitos dan Fakta Seputar kehamilan pada Jumat 24 Juni 2022.

Sebanyak 11 Orang Ibu Hamil di Kapuas Hulu Terinfeksi Virus HIV-AIDS

Menurutnya, fakta yang sering terjadi pada ibu hamil dalam kondisi normalnya itu dalam waktu 37-42 Minggu harusnya sudah ada tanda-tanda untuk melahirkan.

Namun ada juga prematur yang belum waktunya melahirkan, tetapi sudah melahirkan sebelum 37 Minggu. Bahkan ada juga yang lebih dari 42 Minggu yaitu disebut postmatur. 

Untuk penyebab terjadinya Prematur ini,  kata dia, bisa disebabkan oleh penyakit kronis termasuk darah tinggi dan riwayat penyakit lainnya.

"Bahkan prematur juga bisa disebabkan hubungan badan, karena adanya sperma yang masuk ke dalam kelamin itu sehingga merangsang kandungan," ujarnya.

Lebih lanjut ia menyarankan agar para ibu hamil ini bisa memperhatikan hal tersebut.

"Yang harus diperhatikan oleh ibu hamil adalah darah tinggi dan kencing manis," katanya.

Untuk itu, dirinya menyarankan agar pola hidup bersih dan makanan harus di konsumsi secara baik dan teratur.

Fakta lain seputar kehamilan ialah, sang ibu biasanya mual-mual yang bisa saja terjadi pada pagi, siang maupun malam hari. Ada beberapa penyebab terjadinya mual, diantaranya asam lambung tinggi dan kekosongan isi perut.

"Tetapi kalau mual dan muntah terlalu sering atau biasa yang disebut Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi secara berlebihan selama hamil. Bahkan biasanya sampai menyebabkan hilang kesadaran bagi ibu hamil. Maka segera dikunsultasikan ke dokter. Dan memang mual dan muntah ini jangan dianggap sepele jika mual dan muntah seharian," tuturnya.

Fakta lain mengungkapkan, bahwa pada Ibu hamil ini akan terjadi beberapa pola perilaku kehidupannya, mulai dari pola makan hingga tidur.

Untuk pola makan, kata dia, porsi Ibu hamil akan lebih banyak dari biasanya. Bahkan bisa saja satu porsi untuk ibu hamil bagaikan dua porsi untuk dua orang biasa.

"Sehingga terjadi kenaikan berat badan untuk ibu hamil itu sudah biasa," lanjutnya.

Selanjutnya terkait dengan seputar Mitos yang beredar, ia juga menanggapi terkait dengan adanya anggapan masyarakat, bahwa jika hamil tidak boleh memakan makanan yang pedas dan lainnya.

Menurut dia, anggapan itu salah kaprah. Nyatanya bukan berarti dilarang untuk memakan makanan tersebut, hanya saja dianjurkan tidak diperbolehkan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang pedas dan lainnya, termasuk minuman soda.

Mitos yang kerap terjadi, ialah terkait dengan pengaruh gerhana matahari ataupun gerhana bulan yang bisa mempengaruhi pada janin dalam kandungan. Kata dr. Eric, sejauh ini masih belum ada penjelasan medis atau secara ilmiah terkait dengan hubungan gerhana dengan kehamilan.

"Artinya bahwa itu masih mitos yang beredar di masyarakat," ujarnya.

Kemudian untuk perubahan pola tidur, bagi ibu hamil, ketika tidur akan mengeluarkan suara kasar atau biasa disebut mendengkur atau ngorok.

Maka jika h itu terjadi pada ibu hamil harus dimaklumi dan bukan sesuatu yang berbahaya.

"Akan tetapi jika mendengkur kebangetan yang bisa menyebabkan ibu hamil itu tidurnya kurang berkualitas. Maka segera konsultasikan ke dokter," pesannya.

Mitos lain yang juga beredar di masyarakat ialah, dengan adanya tanda hitam pekat di bawah pusar yang diyakini masyarakat merupakan tanda bayi itu berjenis kelamin laki laki. 

Faktanya kata dia, masih belum ada penjelasan ilmiah terkait hal tersebut. Untuk itu, kata dr. Eric jika ingin mengetahui kondisi jenis janin laki-laki atau perempuan satu satunya cara ialah dengan periksa USG.

Mitos lain yang juga beredar di masyarakat ialah ibu hamil dilarang olahraga. Pasalnya kata dr. Eric, ibu hamil boleh-boleh saja berolahraga. Akan tetapi olahraga yang ringan seperti senam yoga, jalan santai dan lainnya.

"Yang tidak diperbolehkan itu ialah olahraga yang berat-berat. Jadi bukan berarti tidak boleh olahraga, tapi yang dianjurkan adalah Olahraga yang ringan-ringan saja untuk menjaga kesehatan ibu hamil," ungkapnya.

Selanjutnya untuk makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil itu tidak berpengaruh pada janin atau bayi dalam kandungan.

"Misalnya mitos yang juga beredar ketika minum air kelapa nanti bayinya putih. Nah itu masih belum ada penjelasan ilmiahnya," katanya.

Namun ia menganjurkan agar para ibu hamil ini menjaga pola hidup yang sehat dan lingkungan yang bersih. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved