Sri Lanka Bankrut Total, Sekolah dan Kantor Pemerintahan Tutup! Presiden Dituduh Salah Urus Negara
Tak hanya itu, pemerintah juga menghentikan layanan pemerintah yang dianggap tidak penting sejak hari Senin 20 Juni 2022.
Mengutip France 24, Sri Lanka menghadapi rekor inflasi tinggi dan pemadaman listrik yang berkepanjangan yang telah berkontribusi pada aksi protes berbulan-bulan - terkadang disertai kekerasan - yang meminta Presiden Gotabaya Rajapaksa untuk mundur.
Ribuan mahasiswa berbaris melalui jalan-jalan Kolombo pada hari Senin meneriakkan "Harus pulang" yang merujuk pada presiden, yang mereka tuduh melakukan korupsi dan salah urus negara.
"Waktu bagi Gotabaya untuk bersujud dengan bermartabat sudah lama berlalu," kata pemimpin mahasiswa Wasantha Mudalige kepada wartawan. "Sekarang kita harus mengusirnya."
Polisi menangkap 21 aktivis mahasiswa yang memblokir semua gerbang ke gedung sekretariat presiden saat menyatakan bahwa ulang tahun ke-73 Rajapaksa pada hari Senin, sebagai "hari berkabung" bagi bangsa.
Para petugas mengatakan para siswa telah menghalangi sekretaris kementerian keuangan Sri Lanka untuk menghadiri pertemuan penting dengan para pejabat dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Namun kantor Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan pembicaraan dengan delegasi IMF yang berkunjung, diskusi langsung pertama sejak Sri Lanka meminta dana talangan pada April, berjalan sesuai rencana.
Kedua belah pihak mengatakan pembicaraan akan berlanjut hingga akhir bulan. (*)
Materi di artikel ini juga telah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul Sri Lanka Benar-benar Bangkrut! Kantor Pemerintahan dan Sekolah Ditutup
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News