Breaking News

Microsoft Resmi Tutup Internet Explorer dan Diganti Microsoft Edge

Artinya, situs mereka hanya optimal dan kompatibel apabila diakses menggunakan peramban Internet Explorer.

Editor: Rizky Zulham
Internet Explorer
Microsoft Resmi Tutup Internet Explorer. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Perambaan Internet Explorer Ditutup secara resmi oleh Microsoft sejak Kamis 15 Juni 2022.

Pengganti Internet Explorer adalah Microsoft Edge, browser internet yang diluncurkan pada 2020 lalu, yang juga merupakan peramban internet bawaan di sistem operasi (OS) Windows 10.

Pengumuman tersebut menimbulkan kepanikan bagi sejumlah perusahaan di Jepang

Diketahui, masih banyak perusahaan-perusahaan di Jepang dan lembaga pemerintahan yang situs webnya dibuat dengan basis Internet Explorer.

Artinya, situs mereka hanya optimal dan kompatibel apabila diakses menggunakan peramban Internet Explorer.

Bahaya Terlalu Lama Menatap Layar Ponsel Bisa Bikin Kinerja Otak Menurun

Sebagai salah satu contoh, Japan Pension Service, perusahaan yang melayani urusan pensiun di Jepang, memberikan pemberitahuan kalau ingin mengakses website mereka harus menggunakan mode Internet Explorer Edge.

Dengan dihentikannya dukungan Microsoft untuk IE, maka banyak perusahaan atau instansi bisnis yang meminta bantuan ke perusahaan IT di Jepang, seperti Computer Engineering and Consulting (CEC) yang berbasis di Tokyo, meminta bantuan agar website mereka tidak bermasalah.

“Bisakah Anda (CEC) melakukan sesuatu, agar kami tidak menghadapi masalah (kompatibilitas) ini?,” ujar salah satu klien IE, dikutip dari Nikkei Asia, Kamis 16 Juni 2022.

Menanggapi keluhan tersebut, pejabat dari CEC menjelaskan bahwa seluruh klien telah mengetahui pengumuman penutupan dari IE ini sedari lama.

Akan tetapi, mereka tidak mengambil langkah atau tindakan apa pun terkait penutupan peramban tersebut.

“Mereka telah mengetahui (penutupan IE) sejak lama, tetapi mereka pasti menunda mengambil tindakan sampai menit-menit akhir,” papar pejabat CEC yang tidak mau disebutkan namanya.

Rincian Besaran Gaji ke-13 PNS TNI Polri dan Pensiunan Tahun 2022 Lebih Besar dari Tahun Lalu

Permintaan bantuan dan keluhan yang membludak ini telah diprediksi oleh pihak CEC.

Mereka menganggap banjir keluhan serta permintaan bantuan tersebut adalah dampak dari lambatnya respons pemilik website dalam mengamankan situs mereka.

Kini agensi yang mengurusi situs domain di Jepang, Information-Technology Promotion Agency (IPA) mengimbau agar pengguna internet di Jepang mulai menggunakan browser selain Internet Explorer, dan pemilik website untuk menyesuaikan lagi kontennya.

IE masih populer di Jepang Banyaknya perusahaan dan lembaga yang kena dampak penutupan IE di Jepang adalah akibat populernya browser tersebut di Negara Matahari Terbit.

Berdasar survei yang dilakukan oleh Keyman’s Net, banyak organisasi di Jepang sangat mengandalkan peramban IE. Sebanyak 49 persen responden menjawab bahwa mereka menggunakan browser tersebut untuk bekerja.

Fakta lain yang terungkap adalah IE digunakan untuk mengatur presensi kehadiran karyawan, melakukan penyelesaian biaya, dan dipakai sebagai alat yang mendukung operasional internal perusahaan.

Syarat Baru Penumpang Naik Pesawat Rute Domestik Semua Maskapai Penerbangan Bulan Ini

Kasus lain yang ditemukan ternyata pekerja di Jepang tidak disediakan pilihan lain selain peramban IE. Hal ini disebabkan karena sistem dari peramban tersebut digunakan untuk menerima serta menangani pesan dari klien.

Kemudian, sebanyak lebih dari 20 persen responden tidak mengetahui dan belum menemukan cara bagaimana untuk beralih ke browser lain setelah IE diberhentikan.

Oleh karena itu, dalam kasus ini, perusahaan dan lembaga di Jepang sedang berusaha melakukan peralihan ke peramban lain.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Internet Explorer Ditutup, Perusahaan di Jepang Kebingungan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved