Modal Nekat, Kisah Jumani Petani Kopra Tiap Sujud Berdoa Dimudahkan Rezeki untuk Berangkat Haji

Doa tersebut kata Jumani ia terapkan ke istri, anak dan turunannya kelak. Lantaran semua doa yang ia panjatkan setiap hari terbukti

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ MASKARTINI
Jumani warga Pulau Maya yang merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Sehari-hari ia hanya bekerja sebagai petani kopra.   

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Haji merupakan impian semua umat muslim di belahan dunia. Haji juga merupakan salah satu rukun di antara kelima rukun islam dan suatu ibadah istimewa di antara semua ibadah Islam.

Perintah menunaikan ibadah haji yang hukumnya terdapat dalam Al-Quran surah Ali Imran ayat 97 ini lah menyentuh hati Jumani yang terpanggil untuk menunaikan ibadah haji.

Setiap sujud Jumadi mengaku meminta dimudahkan rezeki agar kelak bisa menunaikan ibadah haji.

Jumani merupakan warga Pulau Maya yang merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Sehari-hari ia hanya bekerja sebagai petani kopra namun dengan keimanan yang kuat ia yakin kelak dapat berangkat ke tanah suci. 

"Saya sudah ada bayangan di Mekkah, setiap saya membayangkannya saya selalu ingin meneteskan air mata. Karena rasanya kepengen, rinduuu. Dari awal modal hanya keimanan, jika bicara uang berlebih saya bukan orang seperti itu. Setiap saya shalat, disujud terakhir saya berdoa, Ya Allah jika diberikan rezeki saya sangat ingin ke tanah suci," ujarnya saat ditemui di Kapuas Palace, 12 Juni 2022.

Saat ditanya perasaannya, ia sempat terdiam sejenak dan mengaku sulit menggambarkan dengan kata-kata.

"Saya terharu, timbul rasa senang luar biasa bahwa saat ini terpanggil untuk menunaikan ibadah haji. Sehari-hari saya bekerja sebagai petani dan pekebun. Selain bertani, saya mendapatkan penghasilan dari kebun kelapa atau kopra," ujarnya.

Gubernur Sutarmidji Lepas Calon Jemaah Haji Kalbar, Total Berangkat 1.143 Orang


Ia juga berharap kondisi kembali stabil sehingga calon jamaah haji tidak menunggu lama.

"Kita doakan teman-teman yang harusnya berangkat tahun ini yang harusnya 74 orang dipermudah. Dengan kondisi saat ini mau tidak mau yang berangkat hanya 34 dan masih sekitar 40 yang tidak berangkat," ujarnya.

Jumani mengaku mendaftarkan diri menjadi calon jamaah haji tepat pada tahun 2014 lalu. Seharusnya ia bersama rombongan berangkat haji pada berapa tahun lalu.

Namun lantaran pandemi yang berdampak pada pelarangan ibadah haji, ia bersama sebagian rombongan berangkat tahun ini. 

"Dua-dua penghasilan saya jadikan, karena memang ingin berangkat haji. Saat itu memang modal kita nekat, kalau kita bicara kemampuan uang, saya juga bukan orang yang mampu, namun jika bicara keimanan saya punya keimanan," ujarnya.

Melaksanakan haji merupakan rukun Islam yang ke-5, diakui Jumani hal itu lah yang tertanam dalam hatinya bahwasa Allah beri kemudahan bagi orang yang mempunyai niat tulus.

Ia juga termotivasi lantaran keturunan dari orangtuanya, hampir semua melaksanakan ibadah haji. "Saya termotivasi dari orangtua, paman dan semua," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved