Mahasiswa Bawa Enam Tuntutan Aksi Momentum Satu Tahun Kepemimpinan Bupati Sambas
"Dengan adanya tuntutan ini adalah sebuah perjuangan atas bentuk ketidakberpihakan elit penguasa kepada masyarakat yang hari ini merasakan ketidaknyam
Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Momentum satu tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Sambas dirayakan berbeda oleh mahasiswa Kabupaten Sambas. Mahasiswa Kabupaten Sambas tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sambas Bersatu berdemonstrasi di Kantor Bupati Sambas, Selasa 14 Juni 2022.
"Peran dan fungsi mahasiswa sebagai agen perubahan dan agen kontrol sosial menjadikan landasan kami terus mengawal hak-hak masyarakat terkhusus masyarakat Kabupaten Sambas," ucap Koordinator Aliansi Mahasiswa Sambas Bersatu, Muhammad Rifa'ie.
Sekaligus Ketua Komite Mahasiswa Kabupaten Sambas (KMKS) itu mengatakan aksi tersebut merupakan perjuangan atas bentuk ketidakberpihakan elit penguasa kepada masyarakat.
"Dengan adanya tuntutan ini adalah sebuah perjuangan atas bentuk ketidakberpihakan elit penguasa kepada masyarakat yang hari ini merasakan ketidaknyamanan," tuturnya.
Terdapat enam poin tuntutan mahasiswa yaitu, pertama, Pemda Sambas siap memangkas anggaran perjalanan dinas dan meningkatkan belanja modal sebesar 25 persen dari total APBD Tahun 2022.
• Mahasiswa Sambas Bersatu Nilai Bupati Sambas Belum Lakukan Progres Program Unggulan
"Kedua, adanya transparansi pada penambahan pinjaman daerah sebesar 58 Milyar dalam APBD perubahan Tahun 2021," katanya.
Pihaknya juga menuntut Pemda Sambas memperhatikan pelayanan pendidikan serta akses layanan pendidikan. Selain itu, mendorong Bupati membentuk Perbup tentang KPPAD di Kabupaten Sambas.
"Kelima, Pemda Sambas siap menyelesaikan konflik agraria dan pertambangan ilegal di Kabupaten Sambas. Serta keenam, mendesak Pemda untuk mewajibkan semua perusahaan sawit memiliki Hak Guna Usaha (HGU)," katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News