Ekonomi Amerika Serikat di Ambang Keruntuhan! Ancaman Resesi Depan Mata, Inflasi Tak Terkendali

Wakil Ketua ISI Evercore Krishna Guha menyampaikan kemungkinan The Fed menaikkan bunga 75 basis poin tersebut setelah sebelumnya bertahan dengan proye

Editor: Ishak
ASIF HASSAN / AFP
Kondisi perekonimian Amerika Serikat kian carut marut. Tingginya angka inflasi membuat ancaman resesi di negara Paman Sam kini di depan mata. Selengkapnya di artikel ini / ILUSTRASI. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Amerika Serikat adalah satu di antara negara dunia dengan raksasa ekonomi .

Mata uang dolar Amerika Serikat atau USD bahkan menjadi satu di antara mata uang acuan transaksi global.

Namun, perekonomian negara Paman Sam - julukan Amerika Serikat tak sedang baik-baik saja .

Ancaman resesi kini ada di depan mata .

Daftar Lengkap Tim Lolos Piala Dunia Qatar 2022 Usai Australia Bungkam Peru Wakil Amerika Selatan

Baru-baru ini, dirangkum dari laman Kontan.co.id Selasa 14 Juni 2022 , Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, dikabarkan akan menaikkan suku bunga acuan.

Tak tanggung-tanggung, naiknya suku bunga acuan di Amerika Serikat itu kini mencapai hingga 75 basis poin dalam pertemuan yang akan digelar pekan ini.

Petinju Legendaris Asal Amerika Penakluk Muhammad Ali Blak-blakan Remehkan Tyson Fury

Ini seiring dengan tingkat inflasi AS tetap memanas .

Serta kondisi pasar keuangan yang tidak stabil.

Alhasil kondisi itu membuat ancaman resesi ekonomi AS pun di depan mata.

Wakil Ketua ISI Evercore Krishna Guha menyampaikan kemungkinan The Fed menaikkan bunga 75 basis poin tersebut setelah sebelumnya bertahan dengan proyeksi kenaikan 50 basis poin.

"Sepertinya kita salah dan 0,75 % kemungkinan besar minggu ini," katanya seperti dikutip Reuters, Selasa hari ini

AS diperkirakan berpeluang besar masuk resesi karena The Fed masih harus bergelut keras dengan inflasi.

Susunan Pemain Timnas Amerika di Piala Dunia 2022, Ada Haji Wright dari Klub Antalyaspor Turki

Hal itu disampaikan CEO Morgan Stanley, James Gorman.

Meski begitu, dia melihat, resesi yang akan terjadi tidak akan terlalu dalam.

"Ada kemungkinan kita masuk ke dalam resesi, itu jelas, mungkin peluangnya sekarang 50-50 ," kata Gorman.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved