Suriansyah Harap Program Beasiswa Bebas SPP Pemprov Kalbar Jangkau Siswa Sekolah Swasta
anggota DPRD Provinsi Kalbar, Suriansyah mengatakan Gubernur Kalbar memang telah melaksanakan program beasiswa, berupa pembebasan biaya spp bagi siswa
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Perkuat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalbar berencana akan perpanjang program beasiswa bebas SPP.
Memberikan tanggapannya terkait hal tersebut, anggota DPRD Provinsi Kalbar, Suriansyah mengatakan Gubernur Kalbar memang telah melaksanakan program beasiswa, berupa pembebasan biaya spp bagi siswa SMA dan SMK.
“Tentu ini kita apresiasi dan kita harapkan dapat lebih banyak lagi siswa yang dapat bantuan beasiswa,” jelasnya, Minggu 5 Juni 2022.
• Wakil Ketua DPRD Suriansyah Tanggapi Oknum PNS Janjikan Kelulusan CPNS dengan Bayaran Sejumlah Uang
Kendati demikian, lanjut Suriansyah menerangkan, program pembebasan biaya spp tersebut diharpakannya dapat lebih diperluas.
Menurut penuturannya, selain siswa SMA/SMK Negeri, siswa swasta juga diharapkannya bisa terjangkau oleh program pembebasan SPP tersebut.
“Tidak hanya siswa sekolah SMA SMK Negeri saja, tetapi juga kita harapkan diperluas lagi, diperbanyak lagi untuk siswa-siswa yang bersekolah di SMA Swasta” timpalnya.
Dirinya menilai, Gubernur perlu memperluas program beasiswa ini secara merata untuk sekolah siswa swasta.
Hal ini dikarenakan, siswa swasta juga tidak semuanya berkemampuan untuk masuk ke sekolah swasta, tetapi tidak dapat menembus sekolah negeri, atau karena di luar zona yang ditentukan oleh Pemerintah. Sehingga banyak dari siswa-siswa tersebut bersekolah di swasta.
Berdasarkan dari pengamatannya, ia menyebutkan, daya tampung sekolah-sekolah negeri belum mencukupi dan belum merata di seluruh kecamatan yang ada di Kalimantan Barat. Sehingga masih memerlukan peran dari SMA swasta.
“Karena ternyata siswa sekolah swasta itu banyak yang tidak kemampuan, mereka bersekolah di swasta bukan karena memiliki kemampuan lebih dari yang negeri, tetapi karena ketidakmampuan untuk menembus sekolah negeri atau karena di luar zona yang ditentukan oleh Pemerintah. Sehingga banyak dari siswa-siswa tersebut bersekolah di swasta,” ujarnya.
Selain itu, Suriansyah juga menuturkan, untuk yang bersekolah di negeri, kiranya juga tetap dipertahankan, kalau perlu ditambah nilainya, tidak hanya untuk pembebasan SPP, tetapi juga mungkin bantuan peralatan sekolah dan bantuan peralatan sekolah dan bantuan lainnya.
“Karena biaya yang dikeluarkan oleh siswa tentunya tidak hanya SPP, tetapi ada biaya-biaya lainnya, ini patut kita perhatikan,” harapnya.
Dirinya menilai, perluasan kesempatan sekolah baik di negeri maupun swasta, hendaknya menjadi perhatian serius pemerintah.
“Karena dalam rangka meningkatkan kualitas generasi muda kita, generasi masa depan kita. Karena dengan kondisi perekonomian dua tahun terakhir, bagaimana kita terkena Covid,” tambahnya.
“Banyak sektor-sektor swasta yang tutup, banyak orang tua siswa yang kehilangan pekerjaan. Sehingga tidak mampu membiayai sekolah anaknya,” tukasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News