Proses dan Tahapan Bayi Tabung, Sejarah dan Resiko yang Siap Dihadapi Calon Orangtua

Untuk menghindari risiko yang ada, pasien harus berdiskusi dengan dokter yang menangani program bayi tabung dan membicarakan segala hal secara detil.

Shutterstock
Embrio yang berkembang dan memenuhi syarat namun tidak ditransfer ke dalam rahim akan disimpan dengan cara dibekukan untuk calon bayi tabung. 

Untuk menghindari risiko yang ada, pasien harus berdiskusi dengan dokter yang menangani program bayi tabung dan membicarakan segala hal secara detil.

Proses program bayi tabung

Untuk akhirnya bisa menjalani program bayi tabung, sepasang suami-istri harus menjalani proses yang cukup panjang.

Berikut tahapan yang harus dilalui:

Tahap 1: peninjauan riwayat kesehatan

Di tahap pertama adalah riwayat kesehatan pasien, baik istri maupun suami, akan ditinjau oleh dokter.

Di tahap ini, riwayat pemeriksaan dan pengobatan pasien di masa lalu akan ditanyakan.

Ini agar dokter bisa memberikan saran pilihan pengobatan yang dapat dilakukan ke depannya.

Tahap 2: konsultasi pra-perawatan

Selanjutnya, pasien akan bertemu dengan dokter spesialis kesuburan dan mengonfirmasi rencana perawatan.

Pasien juga akan diminta menandatangani formulir persetujuan untuk dilakukannya proses bayi tabung dan segala prosedur yang ada di dalamnya.

Terbukalah pada dokter jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, karena bisa jadi obat tersebut mengganggu kelancaran proses bayi tabung.

Tahap 3: proses bayi tabung dimulai

Pasien akan diberi obat-obatan juga hormon yang diperlukan untuk proses bayi tabung, termasuk akan diberi tahu bagaimana cara mengelola suntikan hormon yang diberikan.

Baca juga: Apakah Bayi dalam Kandungan Wajib Zakat Fitrah Dibayarkan Orangtuanya?

Tahap 4: stimulasi hormon

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved