Bupati Sambas Satono Berikan Materi Bimbingan Manasik Haji

Dia mengatakan umur di atas 65 tahun beresiko lebih rentan terkena penyakit. Dia menyebut 85 persen ibadah haji ini adalah rangkaian ibadah fisik.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Imam Maksum
Bupati Sambas Satono saat membuka kegiatan Bimbingan Manasik Haji calon jemaah haji di Aula Kemenag Sambas, Senin 30 Mei 2022.tribun/Imam 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas H Satono, S.Sos, M.H membuka Bimbingan Manasik Haji calon jemaah haji Kabupaten Sambas di Aula Kemenag Sambas, Senin 30 Mei 2022.

Bupati Sambas Satono membuka kegiatan sekaligus memberikan materi terkait kebijakan Pemerintah Daerah Sambas dalam pelaksanaan ibadah haji.

“Terima kasih telah mempersiapkan kegiatan bimbingan manasik haji. Haji tahun ini bisa terlaksana setelah dua tahun tertunda karena pandemi covid-19,” ujar Satono dalam sambutannya.

Satono mengatakan seluruh umat muslim di dunia sudah bisa melaksanakan haji. Kata dia bahwa ibadah haji betul-betul karena dasar niat karena Allah SWT.

Motif Tersangka F Tega Lakukan Pembunuhan pada Ayah Kandung, Karena Benci dan Dendam

“Karena niat, karena Allah SWT, manusia muslim bisa menggerak untuk pergi ke Baitullah di Mekkah. Mampu bukan hanya dari aspek finansial. Punya duit tapi ada yang tidak bisa berangkat. Karena aspek kesehatan belum mampu,” ujarnya.

Satono mengatakan selain umur yang panjanh kesehatan adalah hal yang paling penting. Demikian pula dengan ibadah haji yang mesti dilakukan oleh muslim yang memiliki kesiapan fisik.

“Panjang umur sehat tentunya. Jangan sampai umur panjang tapi tidak sehat atau sakit-sakitan. Di samping niat yang tulus kepada Allah. Maka dari itu, siap secara uang dan juga fisik,” katanya.

Kebijakan pemerintah, kata Satono, calon jemaah haji paling tua berumur 65 tahun. Bagi calon jemaah haji di atas 65 tahun belum diperbolehkan melaksanakan haji tahun ini.

“Tahun ini belum boleh namun tahun depan kita doakan sudah boleh. Kebijakan pemerintah hanya karena satu hal semata. Tetapi karena mempertimbangkan beberapa aspek. Potensi-potensi penyakit yang diantisipasi. Meskipun kita tahu ajal sudah ditentukan,” jelasnya.

Dia mengatakan umur di atas 65 tahun beresiko lebih rentan terkena penyakit. Dia menyebut 85 persen ibadah haji ini adalah rangkaian ibadah fisik.

“Namun pengalaman saya, ada juga yang jemaah haji usia muda, begitu sampai ke tanah suci, sakit. Tetapi ada juga yang lansia, di tanah suci justru sehat dalam mengikuti ibadah,” ucapnya.

Artinya, ujar dia, maka calon jemaah haji terus berdoa. Menjaga lisan dan tindakan supaya tidak sombong dan takabur.

“Jangan sombong. Maka persiapan fisik itu penting. Mudahan mudahan nanti kalau sehat saya akan mengikut jemaah ke Batam mendampingi pelepasan,” katanya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved