Motif Tersangka F Tega Lakukan Pembunuhan pada Ayah Kandung, Karena Benci dan Dendam
AKP Sutrisno menjelaskan, tersangka F sering mengkonsumsi minuman keras jenis arak dan pujok serta obat batuk codela dengan jumlah banyak.
Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kasatreskrim Polres Sambas AKP Sutrisno mengungkapkan kepolisian mendatangkan psikolog untuk memeriksa kejiwaan tersangka pembunuhan F yang meregang nyawa ayah kandungnya.
Hal itu disampaikan AKP Sutrisno usai reka adegan pembunuhan di Mapolres Sambas, Desa Lorong, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Senin 30 Mei 2022.
"Meski demikian, kepolisian juga sudah mendatangkan Psikolog untuk melihat kejiwaan, termasuk pemeriksaan apakah perbuatan yang dilakukan tersangka dampak dari konsumsi obat-obatan terlarang hingga minuman keras," katanya kepada wartawan.
AKP Sutrisno menjelaskan, tersangka F sering mengkonsumsi minuman keras jenis arak dan pujok serta obat batuk codela dengan jumlah banyak.
• Rekontruksi Pembunuhan Ayah Kandung Oleh Anaknya di Sambas, 19 Adegan Diperagakan Tersangka
"Dimana tersangka ini, dari informasi yang didapat sering mengkonsumsi miras jenis arak dan pujok, hingga mabuk serta sering minum obara batuk codela dalam jumlah banyak antara 20 hingga 40 butir hingga mabuk," katanya.
Bahkan, kata AKP Sutrisno, satu bulan sebelum kejadian tersangka pernah mengamuk di rumah. Dia mengungkapkan tersangka sudah dua kali hendak membunuh korban.
“Kami sudah mendatangkan psikolog untuk melihat kejiwaan Ferianto, tak lama lagi hasilnya keluar. Kemudian kami juga terus mendalami faktor-faktor lainnya yang menjadi penyebab tersangka melakukan perbuatan itu," jelasnya.
Dia menambahkan, lantaran dari pengakuan tersangka, hal itu dilakukan karena merasa benci dengan ayahnya sebab lebih memperhatikan anak yang lain dibandingkan dirinya.
Dia mengatakan reka adegan yang dilakukan menjadi bagian dari tahapan untuk mengungkap kasus pembunuhan yang terjadi di Dusun Sajingan Kecil, Desa Semanga, Kecamatan Sejangkung.
Dimana sebelumnya, ujarnya, pemeriksaan ke TKP, memintai keterangan kepada sejumlah saksi dan tersangka sudah dilakukan pihak kepolisian.
“Sampai dengan saat ini, dari keterangan tersangka, pembunuhan dilakukan lantaran orang tuanya dianggap pilih kasih, lebih peduli dengan adik-adiknya dibandingkan dengan tersangka,” kata AKP Sutrisno, usai reka ulang adegan. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News