Pemkot Pontianak Komitmen Tekan Angka Stunting, Kampanyekan Ayo Cegah Stunting

Hal tersebut penting dilakukan lantaran, sebelum masuk ke dalam kekurangan gizi kronis. Terlebih dahulu harus dilakukan deteksi sejak dini.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa/Prokopim
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono membuka kegiatan sosialisasi dan kampanye percepatan penurunan stunting dengan tema 'Ayo Cegah Stunting' 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, bahwa Pemerintah Kota Pontianak terus komitmen dalam menekan angka Stunting di Kota Pontianak Kalimantan Barat.

Hal tersebut ia sampaikan saat membuka kegiatan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting dengan tema 'Ayo Cegah Stunting' di Cafe Raja Sambal Jalan Gusti Hamzah Pontianak, Minggu 22 Mei 2022.

Menurutnya, masalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak yang umumnya disebabkan kekurangan gizi dari sisi asupan makanan termasuk ASI atau dikenal dengan istilah stunting, perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak termasuk peran orang tua.

"Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen untuk menekan angka stunting, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu upaya yang dilakukan adalah bantuan pemberian asupan makanan kepada balita lewat posyandu, puskesmas dan rumah sakit," ujarnya.

Kunjungan Normal, Manajemen Ayani Megamall Nilai Rencana Pencabutan PPKM Beri Dampak Positif

"Sosialisasi juga terus kita lakukan supaya para orang tua terutama ibu-ibu, mulai dari kehamilan sampai kelahiran anaknya hingga usia lima tahun tumbuh kembangnya berjalan baik," lanjut Edi.

Ia menyayangkan adanya sebagian orang tua yang memiliki pemikiran bahwa memberi makan anak-anaknya asalkan mereka kenyang tanpa memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang diberikan.

"Pemikiran ini pula yang menjadi salah satu faktor menyebabkan terjadinya stunting pada anak," ungkapnya.

Edi memaparkan, dari survei nasional, angka stunting di Kota Pontianak sebanyak 24 persen. Angka ini dinilainya sangat tinggi jika dibandingkan dengan angka rerata nasional. Bahkan, secara nasional angka stunting ditargetkan turun hingga 14 persen pada 2024. Akan tetapi, bila dilihat data terakhir survei dari Pemantauan Status Gizi (PSG) Dinas Kesehatan Kota Pontianak 2021 angka stunting di Kota Pontianak sebanyak 12,4 persen.

"Namun kita tetap terus berupaya dan bekerja keras untuk menekan angka stunting serendah mungkin sehingga angka stunting di Kota Pontianak turun," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menjelaskan tentang, penyebab stunting, selain karena kekurangan gizi, namun juga disebabkan oleh penyakit lainnya dan lingkungan seperti terkena diare, ISPA, cacingan dan lainnya.

Sehingga hal ini kata dia, yang menjadi perhatian kita semua.

"Jika berbicara gizi itu cakupannya lintas sektor yang bekerja di aspek infrastruktur seperti penyediaan air bersih, perumahan dan seterusnya, di sektor penyediaan makanan, pertanian dan lainnya," katanya.

Selanjutnya, untuk di sektor kesehatan adalah dengan cara perilaku pemberian makanan dan monitoring.

"Jika hal tersebut sudah dilakukan maka kita harus lakukan evaluasi agar jangan sampai ada anak dalam kondisi gizi kritis atau kekurangan gizi yang kronis, " katanya.

Hal tersebut penting dilakukan lantaran, sebelum masuk ke dalam kekurangan gizi kronis. Terlebih dahulu harus dilakukan deteksi sejak dini.

"Kita sudah bisa mendeteksi sehingga kita pun ada Bidang pemberian makanan tambahan (PMT) kepada anak-anak, " tukasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved