Ukraina Siap Lakukan Hal yang Tak Mungkin demi Selamatkan Pasukannya di Kota Mariupol dari Rusia !
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan militer Ukraina, tim intelijen dan negosiasi, serta Palang Merah dan PBB, terlibat dalam operasi evakua
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kekalahan total menimpa pasukan tempur Ukraina di Kota Mariupol .
Sisa-sisa pasukan Ukraina baik dari pasukan reguler maupun milis Azov, bertahan di bunker yang ada di kawasan industri Azovstal .
Pada bunker buatan Uni Soviet itu, terdapat pula pasukan yang terluka dalam pertempuran sebelumnya.
Meski jadi bulan-bulanan serangan udara Rusia dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina tetap bertekad menyelamatkan pasukannya yang 'terjebak' di Azovstal
• Rusia Balas Dendam ? 34 Diplomat Prancis Ditendang, Dinyatakan Persona non Grata !
Dirangkum dari Kompas.com, Kive siap melakukan "segala yang mungkin dan tidak mungkin" untuk menyelamatkan para pejuang yang tersisa yang terperangkap di pabrik baja Azovstal Mariupol.
Dilansir BBC, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar mengatakan pemerintah tahu berapa banyak tentara yang masih berada di pabrik itu, tetapi menekankan bahwa itu adalah "informasi sensitif".
• Cek Jumlah Kerugian Rusia dan Ukraina Selama Perang Terjadi, Bisa Bangun Jalan Untuk Kalimantan
Pada hari Senin 15 Mei 2022, 264 pejuang, dengan banyak yang terluka parah, dievakuasi ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak yang didukung Rusia.
Lalu pada Selasa 17 Mei 2022 sehari lalu, tampak lagi tujuh bus lain terlihat meninggalkan lokasi, menurut Reuters.
Hanna Maliar menambahkan bahwa konvoi itu kemudian tiba di Olenivka, sebuah desa yang dikuasai pemberontak pro-Rusia di wilayah Donbas timur.
• Amerika Serikat Bujuk India Jauhi Rusia , Janjikan Bantuan Senjata Terbesar Dunia setelah Israel
Jaksa Rusia mengatakan mereka akan menanyai semua tentara Ukraina sebagai bagian dari penyelidikan atas apa yang digambarkan Moskwa sebagai "kejahatan rezim Ukraina terhadap warga sipil Donbass".
Ukraina ingin pasukannya, yang jadi pembela terakhir kota pelabuhan selatan.
Termasuk opsi ditukar dengan tentara Rusia yang ditangkap sebagai bagian dari kesepakatan evakuasi yang dikonfirmasi Moskwa.
Ratusan tentara Ukraina, mulai dari Marinir, Garda Nasional (termasuk resimen Azov), penjaga perbatasan, polisi dan unit pertahanan teritorial, serta sejumlah warga sipil dengan anak kecil, telah bersembunyi di lokasi tersebut sejak pasukan Rusia yang maju mengepung Mariupol di awal Maret.
Awal bulan ini, puluhan warga sipil dievakuasi dari Mariupol ke wilayah yang dikuasai Rusia dan Ukraina.
Pada briefing Selasa di Kyiv, Hanna Maliar hanya mengatakan bahwa "kami tahu jumlah ini" ketika ditanya tentang berapa banyak pejuang Ukraina yang masih berada di lokasi Azovstal.