PROFIL Al-Khawarizmi Penemu Angka 0 dalam Matematika, Dikenal Dengan Bapak Aljabar

Tujuan dari aljabar adalah untuk memecahkan persamaan linear, atau kuadrat dengan menghilangkan negatif menggunakan proses penyeimbangan kedua sisi

AFP
Penemu Aljabar Sebut Teori bilangan, geometri, dan analisisnya disatukan untuk menjadi bagian dari matematika, dikenal sebagai aljabar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Setiap harinya, kitya akan melakukan perhitungan mulai dari membeli kebutuhan barang dan menghitung angka yang bernilai.

Untuk mengetahui pola perhitungan, sejak duduk di bangku sekolah dasar kita sudah diajarkan untuk terus menghitung dan juga membaca angka dan huruf.

Maka dari itu, dinamakan dengan mata pelajarana Matematika.

Matematika adalah ilmu yang telah kita pelajari sejak berada di bangku sekolah dasar, bahkan banyak anak yang mengenalnya di usia lebih muda.

Di dalam pelajaran matematika, terdapat cabang ilmu yang sudah tak asing lagi didengar yakni aljabar.

PROFIL Aulia Sarah, Pemeran Hantu Cantik Badarawuhi di Film KKN Desa Penari

Dilansir dari Cue Math, Selasa 10 Mei 2022 teori bilangan, geometri, dan analisisnya disatukan untuk menjadi bagian dari matematika, dikenal sebagai aljabar.

Aljabar yang dalam bahasa Inggris disebut Algebra adalah ilmu yang mempelajari simbol-simbol matematika, serta aturan untuk menghitungnya.

Lantas, sebenarnya siapa penemu aljabar?

Penemu aljabar adalah seorang ahli matematika Persia bernama Muhammad bin Musa Khawarizmi, yang dikenal dengan Al-Khawarizmi.

Dalam catatan sejarah manusia, Al-Khawarizmi adalah tokoh penting yang mengembangkan ilmu matematika, dan dijuluki sebagai Bapak Aljabar. Selain menemukan aljabar, ia juga merupakan penemu angka nol (0).

Al-Khawarizmi adalah ilmuwan Islam, yang lahir di sebuah kota kecil bernama Khawarizm di Uzbekistan sekitar tahun 780 Masehi. Sejak kecil, dia tinggal di Selatan kota Bagdad.

Profil Sederhana Besan Presiden Jokowi, Ibunda Selvi Ananda yang Berprofesi Sebagai Pengusaha

Di tempat inilah, Al-Khawarizmi menjadi anggota Bayt Al-Hikmah, yakni lembaga penerjemah, pusat penelitian ilmu pengetahuan, dan perpustakaan besar yang didirikan Harun Al-Rasyid.

Sepanjang hidupnya, Al-Khawarizmi mengabdi dalam bidang pendidikan maupun riset ilmiah. Hal itu membuatnya mampu untuk menguasai berbagai bahasa, bahkan menerjemahkan buku.

Berkat kecintaannya terhadap pendidikan, dia berhasil menerbitkan karya buku paling terkenal dalam dunia pendidikan.

Seperti dilansir dari Interactive Mathematics, pada 825 Masehi dia menuliskan buku berjudul "Hisab Al-jabrwal-muqabala", artinya pemulihan bagian buku yang rusak.

Melalui buku tersebut, para ilmuwan hingga saat ini menggunakan kata aljabar dalam matematika.

Tujuan dari aljabar adalah untuk memecahkan persamaan linear, atau kuadrat dengan menghilangkan negatif menggunakan proses penyeimbangan kedua sisi persamaan.

Baca juga: Cara yang Tepat Menangani Anak Demam Tinggi, Bukan dengan Kompres

Meluaskan penggunaan angka Hindu-Arab

Al-Khawarizmi turut membantu dalam meluaskan penggunaan angka Hindu-Arab seperti 1, 2, 3, dan seterusnya yang menggantikan angka Romawi.

Pada saat itu, angka Romawi I, II, III, IV dan seterusnya masih umum digunakan di seluruh Eropa dan Timur Tengah karena pengaruh Kekaisaran Romawi.

Sistem perhitungan Hindu-Arab ini dinilai jauh lebih mudah digunakan ketika melakukan operasi matematika, karena merupakan sistem basis-10. sehingga, orang mudah untuk menghitung, bahkan hingga ke angka yang lebih tinggi.

Ahli matematika Islam ini juga berjasa dalam mendorong penggunaan angka nol, misalnya 0 pada angka 105 menunjukkan tidak ada kelipatan 10 dalam angka ini.

Tak hanya sampai di situ, Al-Khawarizmi juga berperan dalam pengembangan tabel sinus, cosinus, dan trigonometri.

Profil Alina Kabaeva , Atlet yang Disebut-sebut Pacar Presiden Rusia Vladimir Putin | Jadi Target UE

Selain menjadi ahli matematika, ia pun ahli dalam bidang ilmu astronomi, musik, filsafat, geografi, hingga kimia.

Kecerdasan Al-Khawarizmi membuat banyak ilmuwan barat, salah satunya Copernicus terpengaruh pada teori yang ditemukannya.

Sekitar tahun 850 Masehi, tepat di penghujung usianya, Al-Khawarizmi berhasil mewariskan ilmu yang bermanfaat untuk dunia.

Dari nama al-Khawarizmi muncul kata algoritma, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari perhitungan matematika. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved