Gapki Kalbar Kecam Pencurian Sawit Berujung Pembunuhan di Sanggau
dampak negatif maraknya Loading Ramp (pembayarannya dengan cash) yangg menyulut niat warga yang tidak punya kebun sawit tapi ingin cari hasil cepat
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki Kalbar mengecam aksi pencurian buah sawit sekaligus penganiayaan berujung pembunuhan yang dilakukan "Ninja Sawit" pada Jumat 6 Mei 2022.
Akibatnya Asisten Divisi 3 PT CNIS di Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), Deni Martogi Parsaoran Sitinjak (28) meninggal dunia, diduga dibunuh sekelompok ‘ninja sawit’ atau pencuri sawit tersebut.
“Polsek Mukok dan Polres Sanggau telah mendapat laporan telah terjadi pencurian buah sawit dan pembunuhan.
Kemudian Polisi melakukan sejumlah tindakan atas laporan dan saat ini kami apresiasi pelaku berhasil diringkus.
Kejadian pencurian dan pembunuhan ini sangat disesalkan,” ujar Ketua Gapki Kalbar, Purwati Munawir di Pontianak, Senin 9 Mei 2022.
Ia menjelaskan berdasarkan pengungkapan oleh pihak kepolisian bahwa adanya peristiwa pencurian buah kelapa sawit di Blok D 28 PT CNIS di Kecamatan Mukok.
• Wakapolres Sanggau Ungkap Fakta & Kronologi Kasus Pembunuhan Serta Pencurian Sawit di PT CNIS Mukok
Kemudian tim gabungan melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan pelaku sebanyak 5 orang pada hari Sabtu tanggal tanggal 7 Mei 2022 sekitar pukul 14.00 WIB dan 1 org pelaku pencurian dan pe embunuhan pada tanggal 8 Mei 2022 sekitar pukul 7.00 WIB
Dari hasil keterangan pelaku pencurian pada saat melakukan pencurian mereka tertangkap tangan oleh korban DS (Deni Sitinjak).
Kemudian pelaku pencurian lari meninggalkan tempat kejadian perkara dan satu tersangka D berhasil diamankan oleh korban DS.
Pada saat diamankan tersangka D melakukan perlawanan hingga menyebabkan korban DS meninggal dunia. Tersangka setelah itu melarikan diri dan akhirnya dapat diringkus.
• Pembunuhan di Kebun Sawit Mukok Sanggau, Pelaku Mengaku Menyesal dan Minta Maaf Pada Keluarga Korban
“Kejadian ini perlu perhatian bersama dan diharapkan pelaku ditindak tegas," ungkap Purwati Munawir.
" Semoga tidak ada lagi pencurian buah sawit atau tindakan kriminal lainnya.
Kejadian ini kemungkinan bisa terjadi atas dampak negatif akan maraknya Loading Ramp (di mana pembayarannya dengan cash) yangg menyulut dan mendukung Warga yang tidak punya kebun sawit tapi ingin cari hasil cepat dengan dugaan mencuri baik di kebun inti maupun kebun swadaya," ungkapnya.