Menkes Sebut Hepatitis Akut Menular Lewat Mulut, Ungkap Ciri Seseorang Tertular
Hal itu disampaikannya saat memberikan paparan hasil evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara virtual, Senin 9 Mei 2022.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penyakit hepatitis akut menular lewat asupan makanan yang lewat mulut.
Hal itu disampaikannya saat memberikan paparan hasil evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara virtual, Senin 9 Mei 2022.
"Apa yang perlu dilakukan masyarakat yang pertama adalah virus ini menular melalui asupan makanan yang lewat mulut," katanya.
"Jadi, kalau bisa rajin cuci tangan, jadi kita pastikan apa yang masuk ke anak-anak kita untuk bersih, karena ini menyerang di bawah 16 tahun lebih banyak lagi di bawah lima tahun," ujar Budi.
• Ada yang Aneh di Tabel Medali SEA Games 2021, Indonesia Pakai Bendera Brunei Darussalam
Adapun Penyakit hepatitis akut diketahui menyerang anak-anak usia di bawah 16 tahun.
Ia pun menjelaskan, ciri-ciri penyakit hepatitis akut ditandai dari demam dan tingginya indikator serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT).
"SGPT dan SGOT itu normalnya di level 30-an. Kalau udah naik agak tinggi lebih baik refer ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) terdekat," kata dia.
Adapun saat ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat serta Inggris mengenai penyakit hepatitis akut yang belakangan marak terjadi.
Hasilnya, hingga saat ini belum diketahui secara pasti virus penyebab penyakit yang banyak menyerang anak-anak usia di bawah 16 tahun ini.
"Kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang 100 persen menyebabkan adanya penyakit hepatitis akut ini," kata Budi.
Budi mengatakan, saat ini, Indonesia bekerja sama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Amerika serta Inggris dalam upaya mendeteksi penyebab hepatitis akut.
Kemungkinan besar, penyakit ini disebabkan oleh Adenovirus strain 41.
Namun, ada pula kasus yang bukan disebabkan oleh Adenovirus strain 41.
"Jadi kita masih melakukan penelitian bersama-sama dengan Inggris dan Amerika untuk memastikan penyebabnya apa," ucap Budi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harry Agung menyampaikan, berdasarkan laporan kasus hepatitis akut pada anak yang dilaporkan oleh sejumlah Negara.
Kelompok usia yang rentan berdasarkan laporan tersebut, yaitu usia satu bulan sampai dengan usia 16 tahun.
“Siapa paling rentan dan sebagainya, karena ini adalah kasus baru dan penyebabnyapun belum diketahui. Hanya dilaporkan, bahwa kasus yang terjadi Britania Raya, beberapa Negara Eropa itu terjadi pada usia satu bulan sampai 16 tahun,” jelasnya, Senin 9 Mei 2022.
“Sehingga memang diwaspadai, anak-anak dibawah 16 tahun menjadi kelompok umur yang rentan terhadap penyakit ini,” tambahnya.
Agung mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, tetapi juga tetap harus meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian.
Agung juga memberikan beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk melakukan pencegahan, terkait penularan hepatitis akut pada anak.
Dikatakannya, untuk dugaan sementara penularan hepatitis akut pada anak yaitu melalui saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
Oleh karena itu dirinya menyarankan, agar masyarakat menerapkan secara teratur mencuci tangan menggunakan sabun setelah melakukan aktivitas, memastikan kondisi makanan yang akan dikonsumsi dalam keadaan higenis dan menerapkan Protokol Kesahatan (Prokes).
“Hal-hal yang perlu menjadi perhatian, yang pertama kaitannya dengan upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat, orang tua pada anaknya adalah upaya-upaya pencegahan,” katanya.
“Karena penularan Hepatitis akut pada anak ini diduga melalui saluran pencernaan dan saluran pernapasan. Maka hal-hal yang terkait dengan segala sesuatu yang bisa masuk kedalam saluran tadi yang harus kita cegah,” imbaunya.
Selain itu Agung menambahkan, hal terpenting yang menurut penuturannya perlu untuk disampaikan kepada masyarakat, adalah kaitannya dengan kewaspadaan.
Dikatakannya jika anak-anak menderita penyakit dengan gejala-gejala yang disebutkan, untuk segara dibawa ke Fanyaskes terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat.
“Baik itu mual, muntah, diare, kemudian bisa juga demam bisa juga tidak demam. Ada yang dilaporkan demam ringan, kemudian segera dibawa pelayanan kesehatan,” ujarnya.
“Jangan menunggu sampai kemudian gejala Jaundicenya muncul, misalkan sudah kuning dikulit muka, di bagian tubuh lainnya, dan juga disklera mata, bagian putih mata berwarna kuning. Saya kira jangan menunggu itu, segera mungkin mencari pengobatan di faskes terdekat. Sehingga nanti bisa dilakukan penanganan,” tukasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes: Hepatitis Akut yang Serang Anak-anak Menular Lewat Asupan Makanan"