POPTI Kalbar Harap Adanya Rumah Singgah dan Para Pendonor Tetap
Ketua Perhimpunan Orangtua Penderita Thalassemia Indonesia (POPTI) Kalbar, Windy Prihastari yang juga menjabat sebagai Kadisporapar Kalbar dalam hal
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - World Thalassemia Day atau Hari Thalasemia Sedunia biasanya diperingati setiap 8 Mei.
Pada peringatan Hari Thalasemia Sedunia di Kalbar mengangkat tema “Kalbar menuju Zero Thalasemia”.
Ketua Perhimpunan Orangtua Penderita Thalassemia Indonesia (POPTI) Kalbar, Windy Prihastari yang juga menjabat sebagai Kadisporapar Kalbar dalam hal ini mengatakan bahwa berbagai rangkaian acara akan dilakukan untuk memperingati Hari Thalasemia Sedunia.
• Darah Tinggi Tidak Boleh Makan Apa Saja ? Jangan Asal Makan, Nanti Darah Tinggi Kumat Loh
Sebelumnya Sahabat Thalasemia beserta Penyandang Thalasemia dan POPTI (Perhimpunan Orangtua Penyandang Thalasemia Indonesia) Kalbar telah melakukan kegiatan berbagi kebahagiaan bersama Penyandang Tunanetra yang berada di Panti Asuhan Tunanetra Ar-Rahman di Jalan Seram 1, Kota Pontianak.
Kegiatan berbagi ini dilakukan dengan penuh semangat bahwa “Keterbatasan Bukan Menjadi Penghalang Untuk Berkarya dan Berbagi”.
[Update Informasi Seputar Kota Pontianak]
Windy yang juga menjabat sebagai penasehat di Komunitas Darah Segar Pontianak juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalbar, Sutarmidji yang sangat peduli dan banyak memberikan bantuan kepada para penyandang thalasemia di Kalbar.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur Sutarmidji karena telah memberikan obat-obatan kepada anak-anak Thalassemia. Seperti filter blood kita tidak ada. Padahal filter blood itu berfungsi untuk memfilter darah yang masuk ke dalam tubuh anak yang melakukan transfusi,”ujar Windy,Sabtu 7 Mei 2022.
Dengan tak adanya filter blood tersebutlah yang biasanya membuat anak-anak yang melakukan transfusi kadang-kadang suka alergi.
“Nah dengan adanya filter blood itu meminimalisirkan alergi dari mereka,”ucap Windy.
Windy menambahkan seperti “Rumah Sakitku, rumah keduaku” adalah inovasi dari Thalassemia dengan RSUD Soedarso sebagai upaya bagaimana caranya agar anak-anak Thalassemia merasa seperti di rumah sendiri.
Sebab seumur hidup mereka untuk setiap bulannya harus melakukan transfusi darah secara rutin.
Windy juga mengenalkan sebuah Aplikasi Sidoremi yang merupakan aplikasi untuk pendonor darah tetap bagi anak Thalassemia. Dimana ditargetkan untuk satu anak ada 12 pendonor darah tetap.
“Kalau mereka memiliki pendonor darah tetap itu mengurangi alergi tersebut,”ucapnya.
Kemudian untuk anak-anak Thalassemia yang ada di kabupaten atau daerah yang jauh.