IDUL FITRI
Jelang Lebaran, Penjualan Kue Kering Rumah Brownies Pontianak Capai 2 Ton
Meskipun bukan hari raya Rumah Brownies Pontianak kata Novi tetap membuat kuker dan lapis karena biasa untuk oleh-oleh.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Momen Idil Fitri merupakan momen berkumpul keluarga dan sanak saudara. Terasa ada yang kurang apabila tidak ada kudapan khas lebaran.
Tradisi penyajian aneka panganan khas Idul Fitri mendatangkan rezeki bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang cake, pastry, dan cookies.
Owner Rumah Brownies Pontianak, Novita Sari mengaku permintaan kue kering (kuker) jelang lebaran sudah menembus 2000 Kg atau 2 ton.
Tak hanya kue yang dipesan, kuker yang sudah disiapkan dalam bentuk hampers dan jual terpisah juga habis terjual.
• Momentum Ramadhan, Pangdam Sulaiman Agusto Beri Bantuan ke Panti Asuhan di Pontianak dan Kubu Raya
"Alhamdulillah permintaan lebih dari kapasitas yang sudah kita siapkan. Diluar pesanan kita ready kan kue lebaran dan paket hampers untuk lebaran habis terjual seperti nastar, kanji susu, putri salju hingga aneka lapis," ujar Novi yang beralamat di Jalan Flora, Gang Flora Melati.
Untuk lapis jenisnya yang dijual diantara lapis legit original, lapis lumut, lapis legit keju dan lainnya. Pesanan yang dibuat merupakan pesanan reseller yang sudah open po sebelum Ramadan.
"Orderan yang masuk 1500 Kg (1,5 ton) kuker yang masuk. Hingga lebaran tembus 2000 Kg. Kue yang saya siapkan juga habis terjual, yang kita ready kan diluar PO. Untuk lapis permintaan sekitar 300 loyang tidak sebesar lebaran sebelum yang mencapai 500 loyang," ceritanya.
Untuk mengerjakan orderan Novi melibatkan sekitar 7 hingga 8 karyawan termasuk dirinya.
Untuk produk kue lebaran hingga lapis pengirimannya hingga ke seluruh Kalbar dan kerabatnya di luar negeri tepatnya ke Singapura dan Malaysia.
"Alhamdulillah ke seluruh Kalbar dan ke luar negeri, pengiriman ke Singapura dan Kuching. Jenis permintaannya dari luar negeri kue kering dan kue lapis yang order adalah orang Indonesia yang ada di sana," katanya.
Di luar Ramadhan dan lebaran Novi menjual aneka brownies, cake ulang tahun, lapis dan nastar.
Meskipun bukan hari raya Rumah Brownies Pontianak kata Novi tetap membuat kuker dan lapis karena biasa untuk oleh-oleh.
Pemasaran brand Novi saat ini dibantu oleh reseller melalui media sosial, kantoran, perusahaan serta orderan arisan tahunan.
Untuk menjaga konsumen ia mengaku menjaga amanah dan menjaga rasa dengan mengutamakan kualitas meskipun ditengah harga bahan yang melambung tinggi.
"Kami tidak pernah mengurangi rasa dan komposisi. Pengantarannya memang sudah mulai dari sekarang sehingga tidak ribet apalagi kita juga lebaran. Ketahanannya juga terjaga karena menggunakan bahan berkualitas. Untuk di luar ruangan lapis kata Novi bisa sampai 2 minggu, kalau ke kulkas bisa sebulan lebih," ungkapnya.
Menggeluti usaha brownies dimulainya sejak ia berumah tangga selama 12 tahun. Novi pernah viral lantaran brownies lumer yang ia buat tembus orderan 10.000 box dalam seminggu.
Awalnya Novi mengaku hanya menjual brownies dipotong seperti bolu cake, baru di 2019 ia mengikuti trend hingga terciptalah brownies lumer menggunakan dessert box yang viral dengan ribuan orderan.
"2019 mulai brownies lumer dengan varian topping yang bisa di mix mengikuti zaman terutama yang anak-anak suka," ungkapnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)