Bank Dunia Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global Nyaris 1 %, Imbas Perang Rusia Vs Ukraina Terkini ?
Lembaga keuangan ini pun mengusulkan target baru pembiayaan krisis 15 bulan sebesar US$ 170 miliar, dengan US$ 50 miliar untuk tiga bulan ke depan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pertumbuhan ekonomi global diperkirakana akan melambat.
Terbaru, World Bank atau Bank Dunia bahkan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 hampir 1 %.
Dari sebelumnya 4,1 %, kini diproyeksi hanya menjadi 3,2 % !
Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global ini disebut dari buntut dampak dari invasi Rusia ke Ukraina 2022 baru-baru ini!
• Rusia Vs Ukraina Terbaru Hari Ini | Russian MoD Beberkan Rincian Pasukan Asing yang Bantu Ukraina
Hal itu diungkapkan langsung oleh Presiden Bank Dunia David Malpass yang mengatakannya Senin 18 April 2022.
Menurut David Malpass dirangkum dari laman Kontan.co.id, World Bank atau Bank Dunia menilai ada tambahan tekanan ekonomi dari perang Rusia di Ukraina.
• Kabar Perang Rusia Ukraina Terbaru | Terkepung di Mariupol , Tentara UkrainaTolak Seruan Menyerah !
Lembaga keuangan ini pun mengusulkan target baru pembiayaan krisis 15 bulan sebesar US$ 170 miliar, dengan US$ 50 miliar untuk tiga bulan ke depan.
Malpass menjelaskan, komponen terbesar dari pengurangan perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini oleh Bank Dunia adalah kontraksi 4,1 % di kawasan Eropa dan Asia Tengah yang terdiri dari Ukraina, Rusia, dan negara-negara sekitarnya.
Bank Dunia juga memangkas pertumbuhan ekonomi negara-negara maju dan banyak negara berkembang karena lonjakan harga pangan .
Dan juga krisis energi akibat gangguan pasokan terkait perang Rusia Vs Ukraina terkini , Malpass menambahkan.
"Kami sedang mempersiapkan tanggapan krisis yang berkelanjutan, mengingat banyaknya krisis," kata David Malpass , seperti dikutip dari laman Kontan.co.id yang merangkum Reuters Senin hari ini.
• Ukraina Sesumbar Kalahkan Rusia ! Yakini Perang Berakhir 3 Bulan Mendatang
"Selama beberapa minggu ke depan, saya berharap untuk bisa berdiskusi dengan dewan kami, respons pembiayaan krisis baru selama 15 bulan sekitar US$ 170 miliar yang mencakup April 2022 hingga Juni 2023," ujarnya.
Rencana tersebut merupakan kelanjutan dari program pembiayaan Covid-19 dari Bank Dunia senilai US$ 160 miliar, yang menurut Malpass, sebanyak US$ 157 miliar di antaranya telah cair hingga Juni 2021.
Malpass menyebutkan, pembiayaan krisis sebagian akan mendukung negara-negara yang telah menerima pengungsi dari Ukraina.
Dan juga akan membantu mengatasi masalah di negara-negara yang terkena dampak kekurangan pangan. (*)
Materi di artikel ini juga telah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul Invasi Rusia ke Ukraina, Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global Hampir 1 %