Festival Meriam Karbit di Pontianak Ditiadakan, Wako Edi : Masyarakat Ingin Memainkan Diperbolehkan

Kalau masyarakat ingin memainkan meriam karbit silahkan, tetapi tahun ini kita tidak menggelar festival seperti tahun-tahun sebelumnya

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK/Rokib
Foto saat warga di tepian sungai Kapuas tengah menyiapkan meriam karbit untuk dimainkan. Rokib 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Festival meriam karbit di Kota Pontianak Kalimantan Barat tahun 2022 ini kembali ditiadakan seperti tahun sebelumnya.

Sebagaimana hal tersebut, disampaikan oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Sabtu 16 April 2022.

Walaupun festival Meriam Karbit ditiadakan, Pemerintah Kota Pontianak masih membolehkan untuk masyarakat yang ingin memainkan meriam karbit dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Kalau masyarakat ingin memainkan meriam karbit silahkan, tetapi tahun ini kita tidak menggelar festival seperti tahun-tahun sebelumnya," ungkap Edi Rusdi Kamtono.

Baca juga: KALBAR POPULER 24 JAM - Dum Truk Tabrak Tempat Cuci Mobil hingga Kekhidmatan Ibadah Jumat Agung

Meskipun permainan rakyat yang dimainkan di tepian Sungai Kapuas ini diperbolehkan, Wako Edi berharap agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir. 

Jika ada warga yang merasa sakit atau tidak enak badan, sebaiknya tidak ikut memainkan atau menyaksikan permainan berbahan bakar karbit tersebut. 

"Artinya warga masyarakat yang merasa sakit, kalau bisa jangan memaksakan diri untuk datang nonton atau berkerumun. Sebaiknya istirahat di rumah saja  untuk mengembalikan stamina," imbaunya.

Menurut Wako Edi, sejak tahun 2022 awal pandemi Covid-19, festival yang banyak menyedot perhatian masyarakat sehingga menimbulkan kerumuman, maka ditiadakan sementara.

"Langkah ini, kita diambil sebagai upaya untuk mencegah kerumunan di tengah kondisi pandemi Covid-19. Dan Insya Allah tahun depan kita akan gelar festival supaya lebih meriah lagi," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, bahwa permainan meriam karbit ini sudah mengakar dalam tradisi masyarakat Kota Pontianak setiap bulan Ramadan dan malam menyambut Hari Raya Idulfitri, terutama di kalangan masyarakat yang bermukim di tepian Sungai Kapuas. 

Kemudian, meriam karbit ini juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 

Untuk bahan meriam karbit sendiri terbuat dari bahan kayu dan ada juga yang terbuat dari paralon, untuk membunyikannya menggunakan karbit sehingga bisa menghasilkan suara dentuman yang menggelegar hingga terdengar dari jarak kejauhan ke seluruh penjuru kota. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved