Untan Terima Alat WGS, Sekali Running 80 Sampel dan Hasil Bisa Keluar dalam Waktu Dua Hari
Ia mengatakan rencananya alat WGS akan tiba di Kalbar pada minggu keempat bulan April.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( Dirjen P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu melakukan kunjungan kerja (Kunker) dalam penilaian calon laboratorium penerima Whole Genome Sequnesing (WGS) di Universitas Tanjungpura (Untan), Senin 11 April 2022.
Ia mengatakan rencananya alat WGS akan tiba di Kalbar pada minggu keempat bulan April.
“Makanya persiapan ini harus segera dilakukan supaya alat datang itu langsung diisntal. Saya harapkan bulan Mie minggu kedua lah sudah running,” ujarnya.
• Diskes Kalbar, RSUD Soedarso & Untan Komitmen Terus Berkolaborasi dalam Tangani Penyebaran Covid-19
Dikatakannya untuk di Kalimantan mendapatkan dua alat WGS yakni untuk Kalbar mendapatkan satu unit, dan satunya Samarinda.
“Persiapan pertama kita infrastrukturnya, lihat ruangannya, termasuk peralatan penunjangnya. Tapi karena ini lab sudah jalan, jadi rata-rata alat penunjang sudah ada,”ujarnya.
Kedua terkait kesiapan SDM, dimana sebelumnya dari untan sudah mengikuti pelatihan online untuk sosialisasi awal, kemudian juga sudah ada dua orang yang dikirim ke Jakarta.
“Jadi pelatihannya sudah selesai dua orang dari sini yang sudah dilatih di Jakarta. Dilatih menggunakan alat yang sama dengan di sini. Kemudian kami akan buat perjajian kerja sama (PKS), minggu ini sosialisasi, minggu depan ada penandatanganan PKS kerja sama dengan rektor,” ujarnya.
Dikatakannya untuk Dua SDM yang sudah dilatih di Jakarta tersebut sudah cukup untuk menggantikan di sini.
Ia mengatakan kenapa memilih Pontianak sebagai penerima bantuan Alat WGS pertama karena komitmen pemerintah Kalbar sangat tinggi dalam penanganan Covid-19, termasuk Universitas Tanjungpura.
“Alat ini sekali pemeriksaan 80 sampel, paling cepat dua hari. Selama inikan kirim ke Jakarta satu dua minggu kadang-kadang belum ada hasil. Jadi komitmen Pak Kemenkes tiga tahun kami biayai tiga tahun baik reagen maupun maintenance,” pungkasnya. (*)
[Update Informasi Seputar Kota Pontianak]