Komitmen Gubernur Kalbar Dalam Tangani Pandemi Covid, Kemenkes Berikan Alat WGS Senilai Rp 80 Miliar
Hal itu disampaikan oleh Sekda Kalbar, Harisson usai mendampingi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( Dirjen P2P) Kemenkes RI, Max
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sejak 2022 pandemi Covid-19 telah melanda banyak negara termasuk Indonesia.
Tak terasa sudah dua tahun masyarakat hidup berdampingan dengan virus covid-19, tentu kehidupan pun di sesuaikan dengan protokol kesehatan yang sesuai standar yang telah ditentukan, serta upaya pencegahan dan pengendalian pun terus dilakukan oleh setiap daerah.
Diantaranya seperti komitmen Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji dalam pencegahan dan pegendalian virus corona selama dua tahun terakhir yang sangat gencar dilakukan.
Karena komitmen Gubernur Kalbar dalam penanganan covid-19, Kemenkes memilih Kalbar sebagai penerima bantuan alat Whole Genome Sequnesing (WGS) yang akan diberikan kepada Laboratorium Universitas Tanjungpura (Untan) yang memang terlibat dalam pemeriksaan sampel covid-19 di Kalbar.
Hal itu disampaikan oleh Sekda Kalbar, Harisson usai mendampingi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( Dirjen P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu melakukan kunjungan kerja (Kunker) dalam penilaian calon laboratorium penerima Whole Genome Sequnesing (WGS) di Universitas Tanjungpura (Untan), Senin 11 April 2022.
Adapun alat WGS tersebut yang akan diberikan ke Lab Untan senilai Rp 80 miliar.
“Kenapa Kalbar, karena komitmen Pak Gubernur Kalbar terhadap penanganan Covid-19 dari awal sampai sekarang memang tinggi. Dibanding provinsi lain. Kedua kita memang pintu masuk yang berbatasan langsung dengan negara luar,”ujarnya.
Baca juga: Situasi Terkini Demo di Pontianak, Jelang Sore Ribuan Massa Memadati Gedung DPRD Kalbar
Dalam hal ini dikatakannya, Pemprov Kalbar akan tetap terus mendukung penanganan Covid-19. Dengan adanya alat ini tentu pemeriksaan bisa lebih cepat untuk diketahui jenis virus yang berkembang di Kalbar.
“Kita bisa belajar kalau kasus kita naik kita WGS oh ini varian jenis A, varian B, atau varian C. Jadi kita bisa cepat mengetahui hasilnya,”tegas Harisson.
Ditambah lagi banyaknya PMI yang masuk dari Malaysia melalui Kalbar. Maka dari sampel PMI tersebut bisa cepat tahu, tidak perlu lagi kirim ke Jakarta.
Mewakili Gubernur Kalbar dalam acara tersebut, Sekda Kalbar mengatakan dirinya tau benar komitmen Rektor Untan dan tenaga kesehatan di Untan untuk membantu dalam penanganan pandemi.
“‘Mulai dari saat itu pemeriksaan sampel swab hanya bisa diketahui dengan cara dikirim ke Jakarta dan untuk tahu hasil 10 hari kemudian,”ujarnya.
Lalu kabari baik disampaikan oleh Rektor Untan yakni Prof Garuda Wiko yang mengatakan bahwa Untan punya alat dengan kapasitas kecil dan waktu itu disambut baik oleh Gubernur Kalbar dengan langsung melakukan peninjauan ke Lab Untan.
“Ternyata kerja Untan cepat . Tentu Pak Gubernur sangat senang tanpa harus kirim ke Jakarta kita sudah tahu hasil dari sampel swab tersebut dan Untan pun mendapatkan bantuan Kemendikbud dan Pemprov Kalbar untuk alokasikan dana dalam membeli alat untuk pinjam pakai alat di Lab Untan,”ujarnya.
Kemudian Pemprov Kalbar juga akan berkomitmen seandainya nanti ada yang diperlukan Untan untuk fasilitasi penempatan WGS.