Harga Tiket Merangkak Naik, Pemilik Pak Kasih Travel Nilai Hal Wajar Pasca Pandemi
Meski belum melihat aturan tentang batas atas harga tiket namun Henray mengaku kenaikan harga tiket masih wajar.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemilik Pak Kasih Travel, Nugroho Henray Ekasaputra mengatakan kenaikan harga tiket pesawat menjelang Idul Fitri merupakan hal yang wajar.
Pasca pandemi dua tahun terakhir, diakuinya terasa sekali dampak pandemi yang dirasakan travel dan maskapai.
"Saya melihatnya dengan kondisi 2 tahun pandemi kita bisa memaklumi jika terjadi kenaikan harga tiket," ujar mantan Ketua DPD Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalimantan Barat (Kalbar).
Setiap tahun seperti biasa saat Ramadhan dan Idul Fitri kata Henray pasti ada momen mudik.
• 5 Aturan Baru Naik Pesawat yang Berlaku Mulai Selasa 5 April 2022 untuk Penerbangan Domestik
"Konsekuensinya harga tiket naik semakin mendekati hari H Idul Fitri semakin mahal biasanya," ujarnya.
Biasanya kenaikan harga tiket pesawat terjadi 3 minggu jelang Idul Fitri. Meski belum melihat aturan tentang batas atas harga tiket namun Henray mengaku kenaikan harga tiket masih wajar.
Apalagi saat pandemi kata dia tidak terjadi lonjakan arus mudik sehingga momen Ramadan 2022 menjadi momen bagi maskapai untuk meraup keuntungan. Sebelumnya arus mudik terkendala aturan dan persyaratan PCR yang dinilai cukup berat.
"Saat ini belum ada keluhan dari konsumen sepertinya sudah menjadi konsekuensi bagi pemudik untuk mempersiapkan diri terutama dari sisi harga tiket. Selain itu konsumen juga bebas memilih transportasi yang digunakan," ungkapnya.
Tingginya harga tiket pesawat kata Henray juga dikarenakan tidak adanya saingan maskapai untuk rute tertentu. Seperti diketahui hukum pasar katanya semakin tinggi permintaan harga semakin naik.
"Untuk kunjungan wisatawan ke Kalbar belum terlalu terlihat lantaran berbagai kebijakan baru di luncurkan oleh pemerintah untuk menarik minat wisatawan yang perlu dilakukan promosi. Promosi juga harus kencang yang menyatakan bahwa Kalbar aman," tutupnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)