Ramadhan Kareem

Pilih Shalat Tarawih 11 Rakaat atau 23 Rakaat, Mana yang Lebih Baik?

Hal tersebut sebagaimana tertulis dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah mengenai dasar hukum shalat tarawih...

Editor: Dhita Mutiasari
Kompas.com / Garry Lotulung
Umat Islam melaksanakan shalat tarawih berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin 12 April 2021 lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Simak bagaimana lebih baiknya melaksanakan shalat tarawih 11 rakaat atau pun 23 rakaat.

Shalat Tarawih adalah ibadah salat sunnah yang dilakukan umat muslim pada saat bulan Ramadhan yang dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendirian (munfarid).

Shalat tarawih juga  merupakan salah satu amalan yang bisa dilakukan selama Ramadhan.

Hal tersebut sebagaimana tertulis dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah mengenai dasar hukum shalat tarawih.

"Rasulullah saw menggemarkan agar menghidupkan bulan Ramadhan bukan dengan perintah wajib lalu Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang menghidupkan bulan Ramadhan atas dasar iman yang teguh karena Allah, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (H.R.Muslim).

Bagaimana Jika Melewatkan Makan Sahur Saat Puasa Ramadhan? Apakah Puasanya Tetap Sah

Pada Ramadhan tahun ini, ibadah shalat tarawih kembali bisa dilaksanakan berjamaah di masjid meski masih berada di tengah pandemi corona. 

“Setelah shalat tarawih yang sudah dua tahun ini dibatasi ketat, saya kira ini kabar gembira bagi yang mau menjalankan ibadah puasa dan shalat tarawih,” ucap Wakil Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof Syamsul Bakri saat dihubungi oleh Kompas.com, Kamis 31 Maret 2022.

Pilih 11 Rakaat atau 23 Rakaat

Dalam pelaksanaannya, sebagian umat Islam melaksanakan ibadah shalat tarawih 11 rakaat, sementara lainnya 23 rakaat.

Menurut Syamsul, perbedaan jumlah rakaat tersebut tidak menimbulkan masalah, keduanya sama-sama boleh dilakukan.

"Semuanya tidak masalah, sama-sama baiknya," jelasnya.

“Dan semua memiliki dasar,” katanya lagi.

Waktu yang Tepat Membaca Niat Puasa, Usai Tarawih dan Witir atau Ketika Sahur?

Landasan shalat tarawih

Berikut landasan hukum menunaikan ibadah shalat tarawih baik 11 rakaat maupun 23 rakaat:

1. Shalat tarawih 11 rakaat

Adapun landasan hukum shalat tarawih 11 rakaat didasarkan oleh beberapa hadis nabi.

Pertama, hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas:

"Aku berdiri di samping Rasulullah; kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah shalat dua rekaat kemudian dua rekaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rekaat, selanjutnya Rasulullah shalat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai bilal menyerukan adzan. Maka bangunlah Rasulullah dan shalat dua rekaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan shalat subuh," (HR. Muslim)

Kedua, hadis yang diriwayatkan dari Abu Salamah:

"Diriwayatkan dari Abu Salamah Ibn ‘Abdul Rahman bahwa Abu Salamah bertanya kepada Aisyah r.a bagaimana cara shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab "Baik di bulan Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan, Rasulullah saw selalu melakukan shalat (malam) tidak lebih dari sebelas rakaat. Rasulullah melaksanakan shalat empat rakaat; dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Kemudian shalat lagi empat rekaat, dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Lalu beliau shalat (witir) tiga rakaat," (HR Bukhari).

Hukum Mengumpat atau Mencaci di Media Sosial, Apakah Membatalkan Puasa?

2. Shalat tarawih 23 rakaat

Pelaksanaan shalat tarawih 23 rakaat memiliki 3 landasan utama sebagaimana disampaikan oleh Syamsul.

Landasan pelaksanaan shalat tarawih 23 tersebut di antaranya:

Hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Ia meriwayatkan bahwa Rasulullah shalat tarawih di bulan Ramadhan sendirian sebanyak 20 rakaat. (HR Baihaqi dan Thabrani).

Hadis yang diriwayat oleh Ibnu Hajar, "Rasulullah shalat bersama kaum muslimin sebanyak 20 rakaat di suatu malam Ramadhan."

Menurut sejarah Islam, Khalifah Umar bin Khattab menyelenggarakan shalat tarawih dan witir 23 rakaat sebagaimana dilihat di kitab al-Muwaththa’ Yazid bin Huzaifah yang berkata: "Kaum muslimin pada masa Umar bin Khattab melakukan shalat tarawih (dan witir) di bulan Ramadhan sebanyak 23 rakaat."

Tak Masalah

Menurut Syamsul, perbedaan pelaksanaan shalat tarawih tidak perlu diperdebatkan.

Sebab, keduanya sama-sama memiliki dasar hukumnya masing-masing.

“Karena kalau perdebatan berarti menganggap diri kita benar dan yang lain salah,” kata Syamsul.

Alih-alih memperdebatkan jumlah rakaat dalam ibadah shalat tarawih yang dinilainya tidak efektif, Syamsul justru menyoroti geliat masyarakat untuk shalat tarawih yang cenderung menurun di minggu ketiga dan keempat Ramadhan.

“Banyak masjid-masjid yang sepi jamaah terutama di minggu ketiga dan keempat. Maka perdebatan shalat tarawih dan witir 11 rakaat atau 23 menjadi tidak efektif,” ujar Syamsul.

“Yang penting adalah bagaimana umat Islam rajin tarawih di masjid-masjid itu sudah luar biasa, dari sisi ibadah mahdloh maupun dakwah,” pungkasnya.

Bacaan Niat Shalat Tarawih 

Niat shalat Tarawih Berjamaah 

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

Niat Salat Tarawih Sendiri (Munfarid) 

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

Niat Salat Tarawih sebagai Imam 

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat shalat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

Menurut buku Pintar Panduan Ibadah Muslimah oleh Muhammad Syukron Maksum, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, hal ini sudah disepakati oleh ulama (ijma').

Sebagian kaum muslim melaksanakan dengan 4 rakaat dalam sekali salam.

Namun ada juga yang mengerjakan shalat tarawih dengan 2 rakaat dalam sekali salam.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Shalat Tarawih, Pilih 11 atau 23 Rakaat? Simak Penjelasannya"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved