Ramadhan Kareem
Tetap Aman dan Nyaman Selama Bulan Puasa Ramadan 2022, Ini Arahan Kemenag
berpesan kepada umat Islam untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan meski pandemi membaik.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Meskipun masih dalam situasi pandemi Covid-19, tak menyurutkan semangat dan semarak umat islam menyambut bulan suci Ramadan yang penuh keberkahan.
Keamanan dan kenyamanan tentu menjadi pilihan utama dalam menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadan.
Kementerian Agama telah resmi merilis Pedoman Ibadah Ramadhan 1443 H/2022 M melalui Surat Edaran nomor 08 Tahun 2022 yang ditandatangani Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada 29 Maret 2022.
• Simak Panduan Ibadah Puasa Ramadan 2022 MUI Agar Tetap Aman dan Khusyuk
Dia berpesan kepada umat Islam untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan meski pandemi membaik.
“Umat Islam dianjurkan mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadhan, seperti shalat tarawih, iktikaf, tadarus Al Quran, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf, tapi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” terang Yaqut, dikutip dari laman Kemenag, Kamis 31 Maret 2022.
Dia juga turut memperingatkan jajarannya untuk menjadi teladan dalam penerapan protokol kesehatan.
Menag pun melarang pejabat dan ASN Kementerian Agama untuk mengadakan dan menghadiri buka puasa bersama atau giat sejenisnya.
“Pejabat dan Aparatur Sipil Negara dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri,” tegasnya.
• Cek Ketentuan Batas Akhir Qadha Puasa Ramadan, serta Golongan yang Tak Wajib Berpuasa
Pedoman Ibadah Ramadhan 2022
Berikut ini ketentuan dalam Edaran Penyelenggaraan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H:
1. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
2. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadhan, seperti shalat tarawih, iktikaf, tadarus Al Quran, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
3. Dalam penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri, pengurus dan pengelola masjid/mushala memperhatikan Surat Edaran Menteri Agama mengenai pelaksanaan kegiatan peribadatan/keagamaan di tempat ibadah pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sesuai dengan status level wilayah masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan.
4. Pengurus dan pengelola masjid/mushala sebagaimana dimaksud pada angka 3 wajib menunjuk petugas yang memastikan sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan kepada seluruh jemaah.
5. Pejabat dan Aparatur Sipil Negara dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri.
6. Masyarakat yang mengadakan kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri harus memperhatikan protokol kesehatan.