Ramadhan Kareem
Cek Ketentuan Batas Akhir Qadha Puasa Ramadan, serta Golongan yang Tak Wajib Berpuasa
Dalam kitab-kitab fikih, disebutkan bahwa terdapat enam golongan orang yang tidak wajib melakukan puasa Ramadan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan, tentu saja menjadi hal yang paling dinantikan umat muslim di dunia.
Ibadah wajib selama satu bulan penuh ini, memiliki berbagai keutamaan hingga keberkahan dan penuh ampunan bagi yang mengerjakan amalan ibadah ini.
Kendati demikian, terkadang ada suatu halangan yang mengharuskan kita tidak dapat menjalankan ibadah puasa, dan harus menggantinya di lain waktu.
• Bacaan Lengkap Niat Sahur dan Berbuka Puasa, hingga Keutamaan Waktu Sahur Jarang Disadari
Dikutip dari Tribunkaltim.co, membayar utang alias Qadha puasa Ramadan juga memiliki batas waktu.
Qadha menggantikan puasa Ramadan sebelumnya yang tidak bisa ditunaikan.
Mengenai qadha puasa, terdapat beberapa hal yang memperbolehkan seorang muslim tidak puasa di bulan Ramadan.
Mereka yang diperbolehkan adalah musafir, orang sakit, orang jompo (tua tidak berdaya), perempuan hamil, tercekik haus (mengancam hidup), perempuan haid, perempuan nifas, dan perempuan menyusui.
Dalam keadaan seperti di atas, Allah mengizinkan.
Namun, setelah Ramadan berakhir, orang-orang yang hutang puasa diharuskan membayarnya.
Dengan cara bisa menggantinya dengan berpuasa di bulan lain atau membayar fidyah.
• Simak Panduan Ibadah Puasa Ramadan 2022 MUI Agar Tetap Aman dan Khusyuk
Kewajiban membayar utang puasa Ramadhan dijelaskan oleh Allah dalam Surah Al Baqarah ayat 184.
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ
كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Ayyāmam ma'dụdāt, fa mang kāna mingkum marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, wa 'alallażīna yuṭīqụnahụ fidyatun ṭa'āmu miskīn, fa man taṭawwa'a khairan fa huwa khairul lah, wa an taṣụmụ khairul lakum ing kuntum ta'lamụn
Artinya: (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Selain itu, meski pada dasarnya puasa Ramadan wajib dilakukan semua kaum muslim, namun terdapat golongan tertentu yang tidak wajib melakukan puasa Ramadan.
Dalam kitab-kitab fikih, disebutkan bahwa terdapat enam golongan orang yang tidak wajib melakukan puasa Ramadan.
Dikutip dari akun Instagram @bimasislam, berikut 6 golongan yang tak wajib puasa.
• Begini Cara Menyambut Bulan Ramadan Penuh Berkah dan Makna Filosofisnya
Golongan yang Tak Wajib Puasa
1. Anak kecil
Anak kecil yang belum baligh atau belum dewasa, maka tidak wajib melakukan puasa.
Namun, jika sudah berusia sekitar tujuh tahun, maka hendaknya dilatih dan diajari untuk melakukan puasa Ramadan, tapi tidak boleh dipaksa.
2. Orang Gila
Puasa Ramadan tidak wajib bagi orang gila, meskipun sudah dewasa.
Hal ini dikarenakan orang gila dinilai tidak memiliki akal yang normal sehingga tidak ada kewajiban apa-apa baginya, termasuk puasa Ramadan.
3. Orang yang sakit dan orang tua renta yang sudah lanjut usia
Orang yang sedang sakit, apabila jika berpuasa akan lambat sembuh atau malah tambah parah, baginya tidak wajib berpuasa.
Tetapi, ia wajib menggantinya di luar bulan Ramadan jika sudah sembuh.
Jika tidak ada harapan sembuh, maka ia hanya wajib membayar fidiah.
Begitu juga orang tua yang sudah lanjut usia dan tidak mampu berpuasa, tidak wajib puasa Ramadan.
Hanya diwajibkan membayar fidiah sebagai ganti dari puasa yang ditinggalkan.
4. Perempuan haid dan nifas
Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak wajib berpuasa di bulan Ramadan.
Namun, wajib menggantinya di hari-hari lain di luar bulan Ramadan.
• APA Saja Amalan Sunnah saat Bulan Ramadhan? Ketahui Manfaat dan Pahala yang Diraih
5. Perempuan hamil dan menyusui
Perempuan hamil atau menyusui tidak wajib berpuasa di bulan Ramadan.
Namun, apabila ia tidak berpuasa, maka wajib menggantinya.
Sekaligus membayar fidiah jika tidak berpuasa karena khawatir terhadap keselamatan anaknya.
6. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh
Orang yang sedang dalam perjalanan jauh, yaitu perjalanan yang jaraknya boleh melakukan qashar shalat, maka baginya tidak wajib berpuasa.
Apabila tidak berpuasa, maka wajib menggantinya di hari-hari lain di luar bulan Ramadan.(*)