Cara Daftar Haji Via Aplikasi Mobile HajiPintar, Cukup dengan Tanda Tangan Elektronik
Bukti pendaftaran hajinya dikirimkan dalam bentuk elektronik dengan tanda tangan elektronik
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kementerian Agama meluncurkan aplikasi mobile HajiPintar. Dengan aplikasi ini, calon jemaah kini dapat mendaftar haji secara online.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini merilis inovasi Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama dalam pelayanan kepada jemaah haji.
Aplikasi ini dirilis oleh Menag bersamaan dengan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah 2022 di Asrama Haji Pondok Gede.
Saat mendaftar, jemaah tidak harus datang ke Kantor Kemenag Kabupaten Kota. Bukti pendaftaran hajinya dikirimkan dalam bentuk elektronik dengan tanda tangan elektronik.
Prosesnya sederhana, cepat, murah, dan mudah. Dengan sistem ini, kata Menag, warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri pun bisa mendaftar haji.
• Apakah 2022 Ada Pemberangkatan Jemaah Haji? Menteri Agama Yaqut Cholil Sebut Masa Antre 40 Tahun
Inovasi ini digagas semenjak Prof Nizar Ali menjabat Dirjen Haji dan kini diwujudkan oleh Prof Hilman Latif.
Tidak berpuas sampai di aplikasi mobile HajiPintar, Menag meminta kepada jajaran Ditjen PHU untuk terus berinovasi dengan perkembangan teknologi.
Salah satu yang diusulkan Menag adalah pelaksanaan pembelajaran manasik haji di tanah air dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital.
Layanan haji kata Menag ke depan harus lebih modern. Pelayanan sebelum dan pascapandemi tentu tidak bisa kita samakan dengan pelayanan di masa mendatang. Apa yang kita launching hari ini adalah bagian dari transformasi digital.
• Biaya Naik Haji Tahun 2022, Cek Selisih Dari Tahun ke Tahun
Aplikasinya akan sangat membantu jemaah haji Indonesia daripada mengunakan cara konvensional. Saat ini sudah eranya Metavers sehingga harus beradaptasi dengan teknologi.
"Terus kembangkan. Misalnya, pembelajaran manasik di tanah air yang dilaksanakan dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital sehingga calon jemaah saat belajar manasik benar-benar bisa merasakan hadir di Makkah meskipun secara virtual," tandasnya.